Sabtu, Juli 12, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Tangkal Paham Radikalisme, Forum Santri Nasional Gelar Webinar

redaksi by redaksi
2020-10-09
in Nasional, Sosial dan Budaya
0

Webinar Forum Santri Nasional

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Kendari (PARADE.ID)- Pada 08 Oktober 2020 telah berlangsung Webinar dalam rangka menangkal pemahaman radikalisme yang  diselenggarakan melalui App Zoom Meeting dengan Link: https://us04web.zoom.us/j/9794353295?pwd=WFlDWkhzUVVLV09Ed1JyWFBJZi8yUT09

Kegiatan tersebut bertemakan: “Kritik Atas Klaim Khilafah dalam Film Jejak Khilafah di Nusantara dan Motif penyebaran paham khilafahisme di kampus dengan Lingkungan Masyarakat”

Related posts

Revisi UU Pemilu Diperlukan

Pakar Hukum Dukung Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal

2025-07-06
Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

2025-07-03

Webinar tersebit menghadirkan Pemateri : Gus Jalil, M.A ( Dosen Antropologi UHO ) dan Falihin Barakati ( Penulis, Tim Kaderisasi Nasional PB PMII ) yang di Moderatori  oleh Muh. Rifky Syaiful Rasyid (Anggota Forum Santri Nasional Sultra)

Dalam materinya, Gus Djalil menuturkan tentang Film Jejak Khilafah di Nusantara  yang dirilis di Khilafah Channel pada tanggal 20 Agustus 2020.

Menurutnya, panitia dari mereka mengklaim film ini harus diakses melalui tiket tetapi pada akhirnya hanya memutar film ini di akun Youtube.

“Setelah saya menonton film itu, ternyata ada sejumlah catatan dalam film ini yang patut dikritisi dalam film Jejak Khilafah di Nusantara,” tutur Gus Djalil.

Dikatakannya, jika memang  film tersebut menceritakan sebenarnya sejarah, mengapa para sejarawan yang  pertama membantu pembuatan di film tersebut  memilih mundur?

“Yang pada akhirnya  HTI  menyulap kader-kadernya sebagai ‘sejarawan’ untuk melegitimasi gagasan mereka seperti Nicko Pandawa (kader HTI), Septian AW (kader HTI), Hafidz Abdurrahman (Ketua DPP HTI). Bahkan sebelum memutar film, Ketua DPP HTI Rokhmat Labib sudah lebih dahulu memberikan wejangan,” kata Dosen FIB UHO Itu.

“Dan yang paling menarik Nicko Pandawa yang disebut sebagai penulis dalam film ituikut menjadi narsumber melalui nama komunitas literasi Islam,” Tambahnya.

“Sebuah hal yang aneh dalam sebuah film dokumenter, adanya satu orang yang sama memakai identitas berbeda dalam satu film,” tutup Gus Djalil.

Sedangkan menurut Falihin Barakati

terkait film dia tidak akan bicara banyak tapi akan menambahkan. Bahwa memang, mereka sebenarnya tidak Punya sejarah di Indonesia. dan inilah yang dibuat dalam sekelas skripsi yang kelasnya tidak pernah diuji masih dalam tahapan revisi langsung di film kan. ini karena mereka miskin sejarah.

“Beberapa waktu ini, kita memang dapat melihat perkembangan paham radikal yang mencoba untuk menggantikan Pancasila menjadi Khilafah,” Sahut Falihin.

Lanjut Falihin, Salah satu yang telah viral di Media Sosial adalah video sejumlah mahasiswa yang bersumpah untuk tegakkan syariah Islam dalam naungan Negara Khilafah Islamiyah sebagai solusi tuntas problematika masyarakat Indonesia.

Katanya, Hal tersebut bukan suatu kebetulan, karena menurut Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), radikalisme telah merambah dunia mahasiswa melalui proses islamisasi secara tertutup.

“Kita harus tau bahwa mahasiswa merupakan target potensial penyebaran paham radikalisme. Hal itu  bahwa kampus sudah menjadi ladang subur tumbuhnya paham radikalisme dan tentunya hal ini suatu ancaman besar bagi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia,” tegasnya.

“Sehingga untuk menetralisir dan mencegah bertumbuhnya paham radikal. Pertama kita perlu kerjasama antar organisasi keagamaan di kampus untuk mengadakan diskui atau seminar untuk membahas isu-isu terkini terkait hal-hal yang ingin menggantikan eksistensi Pancasila,” tutup Falihin Barakati.

(*Rifky/PARADE.ID)

Previous Post

Facebook Larang Foto Bawang karena Dianggap Konten Telanjang

Next Post

KAMI Menyayangkan Tindakan Polri dalam Menangani Aksi Massa

Next Post

KAMI Menyayangkan Tindakan Polri dalam Menangani Aksi Massa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Revisi UU Pemilu Diperlukan

Pakar Hukum Dukung Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal

2025-07-06
Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

2025-07-03
Negara Harus Menyelamatkan Pengemudi Ojol dari Hubungan Kerja Menyesatkan

KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

2025-07-02
BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

BMI Tuntut GMKI Makassar Minta Maaf, Diduga Dukung Kelompok Pro-Papua Merdeka

2025-07-01

Waspada! Buku Terjemahan Bisa Menjadi Ladang Lahirnya Tafsir Ekstrem

2025-06-30
Konvoi Damai Menembus Blokade Gaza: Seruan Solidaritas, Refleksi Tokoh, dan Tantangan Kemanusiaan

Konvoi Damai Menembus Blokade Gaza: Seruan Solidaritas, Refleksi Tokoh, dan Tantangan Kemanusiaan

2025-06-29

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Revisi UU Pemilu Diperlukan

    Pakar Hukum Dukung Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KON: Kenaikan Tarif Ojol Bukan Solusi Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Purnawirawan TNI dan Tokoh Masyarakat Desak Pemakzulan Gibran, Ancam Duduki DPR/MPR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

Pilih Bulan
    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • SOP Perlindungan Wartawan
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Kontak
    Email: redaksi@parade.id

    © 2020 parade.id

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Politik
    • Hukum
    • Pertahanan
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Opini
    • Profil
    • Lainnya
      • Gaya Hidup
      • Internasional
      • Pariwisata
      • Olahraga
      • Teknologi
      • Sosial dan Budaya

    © 2020 parade.id

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In