Jakarta (PARADE.ID)- Koalisi Perempuan Indonesia untuk Al Quds dan Palestina (KPIQP) Nurjanah Hulwani mengimbau kepada segenap umat muslim dunia untuk tidak membiarkan perempuan dan anak-anak Al-Quds terus menderita.
“Cukup menjadi manusia untuk menolong Palestina,” imbaunya, dalam webinar ‘Duka Perempuan dan Anak Al Quds, Duka Kita’, kemarin, Sabtu (13/3/2021).
Apa yang dilakukan penduduk Palestina saat ini bukan saja untuk menjaga Negara, melainkan juga untuk menjaga martabat umat karena ada Al-Aqsa di dalamnya. Namun ironinya, karena hal tersebut mereka harus kehilangan rumahnya dan martabat mereka dinistakan.
“Agar penderitaan ini segera berakhir, kami mengajak seluruh elemen umat manusia, apa pun agama mereka untuk bersatu menyelesaikan urusan Palestina,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Pusat Bunyan Saptono mengingatkan bahwa Al-Aqsa adalah footprint dalam sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran. Al-Aqsa juga diakui sebagai warisan, wakaf umat Islam oleh badan internasional.
“Peran umat Islam (kontribusi) pada Al-Aqsa demikian. Namun sayang, saat ini terjadi penjajahan di sana,” katanya, di acara yang sama.
Jangan Putus Asa untuk Al-Aqsa
Ia mengimbau sekaligus mengajak kepada segenap umat Islam untuk tidak putus asa untuk Al-Aqsa. Sebab dalam sejarah kita pernah menguasainya (Al-Aqsa) kurang lebih selama 600 tahun setelah perang Salib.
“Dalam perjuangan Palestina, ada ajaran Islam, ‘Apabila umat Islam melihat kemungkaran, ubahlah dengan tanganmu, apabila tidak mampu, ubahlah dengan ucapanmu, apabila tidak mampu, ubahlah dengan hatimu, ini selemah iman’,” ia mengingatkan.
“Namun sayangnya umat yang mulai meninggalkannya. Kemudian jumlah umat Islam yang sangat besar tapi powerless,” sambungya.
Ada peluang (upaya) untuk bisa lebih dahsyat lagi mengkampenyakan persatuan membela Palestina atas penjajahan yang ada di era digital ini. Yakni dengan sentuhan soft power dari kita, umat muslim.
Soft power ini menurutnya pernah dianggap berhasil mengkampenyekan antiperang di Amerika atas Vietnam. Kita, umat muslim, melakukannya dengan menggalang kampanye bahwa Israel telah membangkanh nyata terhadap PBB dan prinsip-prinsip Internasional, seperti keadilan dan persamaan hak dalam masyarakat internasional.
“Upaya mewujudkan perdamaian dalam arti melawan penjajahan Israel,” tandasnya.
(Rgs/PARADE.ID)