Jakarta (parade.id)- Nama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Budi Arie Setiadi kembali mencuat dalam pusaran kasus dugaan keterlibatan pejabat negara dalam praktik judi online (judol). Tuduhan ini menguat setelah namanya disebut dalam dakwaan kasus mafia akses judol di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), tempat ia sebelumnya menjabat sebagai menteri.
Beredar pula rekaman suara yang diduga adalah Budi Arie, menyinggung nama “BG” (diduga Budi Gunawan) dan PDIP di balik kasus tersebut.
Dugaan Keterlibatan dan Aliran Dana
Dalam surat dakwaan yang dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 14 Mei lalu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebutkan dugaan adanya “jatah” sebesar 50 persen untuk Budi Arie Setiadi terkait praktik perlindungan situs judi online agar tidak diblokir oleh Kominfo. Modus operandi yang terungkap adalah tarif penjagaan website perjudian yang kemudian uangnya dibagikan sebagai komisi kepada pihak-pihak yang terlibat.
Praktik ini diduga berlangsung hingga tahun 2024, melibatkan ribuan situs judi dan menghasilkan puluhan miliar rupiah.
Bantahan Budi Arie
Menanggapi tudingan ini, Budi Arie Setiadi dengan tegas membantah keterlibatannya. Ia menyebut bahwa praktik ilegal tersebut sudah berlangsung jauh sebelum dirinya menjabat sebagai Menkominfo.
“Pelakunya itu sudah melakukan itu jauh sebelum saya menjadi Menkominfo. Dari dakwaan itu kan (terlihat) sudah terjadi praktik itu,” ujarnya dalam siniar Gaspol! Kompas.com.
Budi Arie juga membantah menerima aliran dana atau “jatah” sebesar 50 persen seperti yang disebut dalam dakwaan. “Jadi, itu omon-omon mereka saja bahwa Pak Menteri nanti dikasih jatah 50 persen. Saya tidak tahu ada kesepakatan itu. Mereka juga tidak pernah memberi tahu. Apalagi (menerima) aliran dana. Faktanya tidak ada,” tegasnya.
Ia bahkan menyatakan dirinya gencar memberantas situs judol saat menjabat Menkominfo dan siap membuktikan tidak terlibat dalam praktik perlindungan situs judol tersebut.
Bocoran Rekaman Wawancara Viral
Belakangan, viral di media sosial X (sebelumnya Twitter) sebuah rekaman suara yang diduga Budi Arie Setiadi. Dalam rekaman tersebut, ia terdengar marah dan merasa difitnah serta diseret-seret namanya. Ia menyebut nama Budi Gunawan dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pihak yang berada di balik keterlibatannya dalam kasus judi online.
Dalam rekaman tersebut, Budi Arie juga mengatakan, “Udah biar aja, nggak apa-apa. Udah biarin aja. Media sosial entar juga dengan pemberitaan-pemberitaan Jaksa Agung nolak dengan sendirinya hoax itu hilang, Nggak dipercaya, ngapain kita perlu bantah. Nggak semuanya harus kita tanggapin.”
Ia juga menambahkan, “Ya udah biar aja, kebenaran pasti menemukan jalannya sendiri, gitu loh, biar aja. Nggak perlu saya jawab. Saya tuh udah dijawab Kejaksaan Agung, nggak perlu tanya saya lagi, ngapain? Kecuali kamu di pihak sana, mau nanya terus, gitu loh.”
Respons dan Perkembangan Kasus
Meskipun bantahan telah disampaikan, berbagai pihak, termasuk pengamat dan anggota DPR, terus mendesak agar kasus ini diusut tuntas. Novel Baswedan, eks penyidik KPK, juga menyoroti kasus ini.
Pihak kepolisian sendiri masih menunggu proses persidangan untuk melihat apakah akan ada langkah lanjutan terhadap Budi Arie. Budi Arie sendiri pernah diperiksa oleh Bareskrim Polri pada 19 Desember 2024.
Menteri Koperasi ini menegaskan bahwa dirinya saat ini tengah memfokuskan diri mendukung Presiden Prabowo Subianto dalam merealisasikan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai salah satu prioritas utama pemerintah, dan meminta semua pihak agar tidak mengganggu kinerjanya.
(dbs/parade.id)