Makassar (PARADE.ID)- Puluhan mahasiswa yang tergabung ke dalam Aliansi Mahasiswa UMI melakukan unjuk rasa terkait biaya BPP kemahasiswaan. Mereka merasa bahwa biaya yang ditetapkan sebesar Rp300.000 justru bukan solusi, apalagi di tengah pandemi seperti ini.
Setidaknya ada beberapa poin terkait itu. Pertama, mahasiswa meminta BPP digratiskan selama pandemi. Kedua, mahasiswa meminta pihak kampus untuk transparan terkait anggaran.
“Segera evaluasi kuliah daring yang tidak efektif. Transparansi biaya wisuda,” demikian pinta mahasiswa.
Ketiga, mahasiswa meminta agar kampus memenuhi hak-hak tenaga pengajar, staf, kebersihan dan keamanan kampus. Keempat, mahasiswa meminta kampus mesti mewujudkan demokratisasi.
“Libatkan Mahasiswa dalam pengambilan kebijakan,” tegas mereka.
Tuntutan atau pinta mahasiswa lahir dari beberapa catatan untuk pihak kampus. Berikut catatan mahasiswa: yakni, Aksi dilaksanakan karena adanya Kuliah Online yang mewajibkan tersedianya akses internet, yang justru menambah beban biaya bagi Mahasiswa dengan kebijakan subsidi pemotongan BPP sebesar Rp300.000, yang merupakan kebijakan Irasional dari kampus. Sedangkan Mahasiswa merasa telah menunaikan kewajiban membayar biaya perkuliahan dan tidak menikmati fasilitas yang disediakan oleh Kampus sehingga Mahasiswa merasa tidak mampu menutupi besaran biaya yang hrs dikeluarkan.
Aksi massa dikomandoi Imam alfariz dari Fak. Agama dan Yudi Fak. Perikanan. Aksi unjuk rasa tersebut akan terus berlanjut apabila pihak kampus tidak merespon aksi tersebut, dan tidak menutup kemungkinan akan menurunkan massa yang lebih banyak.
(Reza/PARADE.ID)