Jumat, Agustus 8, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Aktivis Menyoalkan Pendanaan FPI

redaksi by redaksi
2021-01-02
in Nasional, Politik
0
Kenapa Harus Korupsi? Kenapa tak Mencari Nafkah Lewat Bisnis Saja?
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Aktivis senior Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa pembubaran FPI lebih bermakna ideologis untuk bangsa. Tapi, kata dia, yang lebih berdampak politik praktis adalah penelusuran siapa-siapa pembiayanya.

“Kemungkinan besar kelompok/orang yg tak seideologi dgn FPI tp memakai FPI u/ tujuan2 oportunisnya. Moga2 jd kado Tahun Baru 2021,” kata dia, kemarin, di akun Twitter-nya.

Related posts

Bendera Bajak Laut One Piece: Simbol Protes atau Ancaman Persatuan Nasional?

Polemik Bendera One Piece dan Sakralitas Merah Putih di Bulan Kemerdekaan

2025-08-07
Karyawan Freeport Anggota PK FPE KSBSI Gugat UU P2SK ke MK

Karyawan Freeport Anggota PK FPE KSBSI Gugat UU P2SK ke MK

2025-08-06

“Jika benar, kebangetan sih mereka ini, membiayai permainan yg sangat berbahaya utk bangsa. Yg jika salah kelola bisa2 memicu konflik sektarian satu bangsa. Spt apa itu? Tanya saudara2 kita di Maluku yg pernah merasakannya…”

Jika konflik Maluku itu luka bakar parah skala 1 tangan, katanya, kita malah bisa terancam luka bakar parah sekujur tubuh. Infeksinya tak tersembuhkan dan bisa berakibat kematian ruh kebangsaan dan kemanusiaan.

“Bagaimana ruh kemanusiaan & kebangsaan mati gara2 politisi2 ambisius/oportunis banyak uang yg membiayai kelompok2 spt FPI?”

Kita yang bekerja di luar rumah menurut dia akan was-was pada keluarga yang kita tinggal di rumah atau keluarga yang sedang ke sekolah karena kita tak tahu kekerasan dalam rupa kerusuhan atau bom sewaktu-waktumeledak.

“Tanya saudara-saudara kita di Poso. Kita dipaksa membela tetangga sebelah kanan kita memusuhi, berbuat kekerasan verbal atau fisik (dlm keadaan ekstrim: membunuh) tetangga sebelah kiri kita. Bisa beda agama atau satu agama tapi beda aliran.”

Luka fisiknya pun menurutnya akan menyakitkan dan luka batinnya lama, yang terbebas dari luka fisik, menggelandang di antara bangsa-bangsa sebagai pencari suaka. Saat manusia-manusia Indonesia menggelandang sebagai pencari suaka di antara bangsa-bangsa meninggalkan tanah airnya yang subur. Ia mempertanyakan siapa yang akan dapat untungnya.

“Kita dipaksa sekelompok orang yg tak kita kenal yg mengaku 1 agama, suku atau 1 aliran dgn kita u/ memusuhi atau membunuh saudara atau tetangga yg puluhan tahun hidup bersama kita krn mereka berbeda agama atau seagama tp beda aliran. Tanya teman2mu dr Maluku.”

Agar tak seperti mereka yang harus mengatasi masalahnya melalui perang, maka menurut dia, kita harus menyelesaikannya secara politik. Mumpung waktu masih berpihak pada kita. Menyakitkan tapi tak mematikan.

Menurut dia, kita mesti belajar dar sejarah dan geopolitik. Itu bekal kita berpolitik dan bernegara. Jangan naif.

“Jadi politisi2 ambisius/oportunis lokal ini akan memberi jalan oportunis2 global yg cari untung & menempatkan mereka jd penguasa Indonesia supaya tetap jd negara kelas kambing congek di dunia…”

“Lihat Irak, lihat Afghanistan, lihat Yaman…Juga Suriah yg masih saling bunuh di antara sesama mereka dgn senapan, pedang, golok, bom, tank…Mereka sdg berebut klaim tempat di surga sambil menciptkan neraka di kampung halaman mereka sendiri.”

Jadi, lanjutnya, daripada seperti memaksakan ide baik(mu) harus menjadi nomor 1 di antrian, mengapa tak menyelamatkan hidup setara dalam damai dan merebut ilmu pengetahuan supaya tiba masanya (tak lama lagi), semua ide baik tadi jadi nyata nyaris berbarengan tanpa menularkan kebodohan dan kekerasan(?)

Jadi menurut elit PDIP ini, pejuang kebebasan saja tak cukup, melainkan kita juga mesti menjadi pejuang kemanusiaan dan pejuang peradaban. Membaca pamflet di masa muda pun saja tak cukup, baca juga tanda-tanda zaman bahkan sebelum ia ditulis oleh orang lain.

“Semua ide baik sedunia bisa kau jejalkan DALAM KEPALAMU semudah kau nyalakan rokok sambil membaca koleksi bukumu. Tapi saat semuanya didesakkan berbarengan, antriannya menularkan kebodohan. Bukan kecerdasannya. Dan KAU yg merasa pandai & suci tertular pula!”

Sebab ide dan niat-niat baik kita tak pernah kekurangan. Tapi sejarah juga tak kekurangan perilaku jahat yang membunuh sesama karena ide baik.

“Ide baik yg tak ditopang ilmu & teknologi yg memadai adalah faktor pembunuh manusia terbesar. Kenapa? Krn berdesak2an tak bisa antri.”

(RgS/PARADE.ID)

Previous Post

Komunitas Pers Merespons Maklumat Kapolri tentang FPI

Next Post

Saatnya Rebranding FPI

Next Post
Saatnya Rebranding FPI

Saatnya Rebranding FPI

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bendera Bajak Laut One Piece: Simbol Protes atau Ancaman Persatuan Nasional?

Polemik Bendera One Piece dan Sakralitas Merah Putih di Bulan Kemerdekaan

2025-08-07
Karyawan Freeport Anggota PK FPE KSBSI Gugat UU P2SK ke MK

Karyawan Freeport Anggota PK FPE KSBSI Gugat UU P2SK ke MK

2025-08-06
Bendera Bajak Laut One Piece: Simbol Protes atau Ancaman Persatuan Nasional?

Amnesty Kritik Pemerintah: Razia Bendera One Piece Langgar Kebebasan Berekspresi

2025-08-06

Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis Somasi Jokowi

2025-08-05
ICJR Nilai RKUHAP Dapat Memberikan Kewenangan Berlebih kepada APH

ICJR Nilai RKUHAP Dapat Memberikan Kewenangan Berlebih kepada APH

2025-08-04

Kritik Mantan Wakapolri: RKUHAP Belum Saatnya Dibongkar Habis-habisan

2025-08-03

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bimtek Sekaligus Kongres PDIP di Bali Berlangsung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Karyawan Freeport Anggota PK FPE KSBSI Gugat UU P2SK ke MK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bahlil: Saya Tidak Tahu Awal Mula Ketergantungan RI terhadap China

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Abolisi untuk Tom Lembong dan Amnesti untuk Hasto Kristiyanto Keputusan Cerdas Prabowo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In