Jumat, September 19, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

KAMMI Tolak RUU P-KS

redaksi by redaksi
2020-11-25
in Nasional, Politik
0
KAMMI Tolak RUU P-KS

Massa aksi KAMMI Mataram tolak RUU P-KS

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Mataram (PARADE.ID)- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Mataram, NTB menolak Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS) yang masuk ke dalam Prolegnas 2021. KAMMI menilai bahwa RUU tersebut bukanlah solusi untuk kejahatan seksual yang terjadi di Indonesia.

“Mendorong pemerintah untuk memperkuat nilai-nilai  ketahanan keluarga untuk mencegah terjadinya kejahatan dan penyimpangan seksual,” demikian kata koordinator aksi Arif Rahman, kemarin, di Simpang Empat Bank Indonesia (BI), Mataram, NTB.

Related posts

Aksi Unjuk Rasa Partai Buruh Tolak Harga Kenaikan BBM di DPR

Wamenaker Baru Diharapkan Dapat Memperkuat Kebijakan Ketenagakerjaan di Indonesia

2025-09-18
Presiden ASPIRASI: Gaji Dipotong Kantong Buruh Kosong

ASPIRASI Sambut Positif Kebijakan Bebas Pajak Pekerja Berupah di Bawah 10 Juta

2025-09-18

Menurut KAMMI, adalah Komnas Perempuan sebagai pengusung rancangan undang-undang kekerasan seksual (RUU P-KS) tepat pada tahun 2014. RUU ini dikenal oleh masyarakat luas sebagai RUU karet karena tidak sesuai dengan Pancasila dan norma agama.

RUU karet atau RUU P-KS ini tidak kunjung rampung dibahas walaupun sudah ada pengajuan (Daftar Inventaris Masalah) DIM RUU P-KS sendiri akan tetapi perubahan pasal-pasal yang tidak signifikan

“Alasan alasan kenapa kita harus gagalkan RUU PKS di antaranya pasal 1 angka 1 tentang frasa dan definisi seksual frasa dari kata kekerasan terlalu sempit sehingga pihak kontra mengusung untuk menggunakan kata kejahatan seksual. Kekerasan adalah salah satu bentuk kejahatan dengan kata lain bagian dari kejahatan itu sendiri dengan begitu permasalahan kejahatan seksual yang tidak disertai kekerasan maka itu akan berpotensi diabaikan.”

Pasal 11 tentang jenis kekerasan seksual yang dituangkan dalam RUU P-KS telah memuat seksual konsen yang penting suka sama suka di antaranya pemaksaan aborsi, pemaksaan kontrasepsi, pemaksaan perkawinan, pemaksaan pelacuran, perbudakan seksual dan penyiksaan seksual. RUU ini menurut KAMMI hanya mengecam hubungan seksual yang dipaksa dan meloloskan hubungan yang tidak dipaksa atau aborsi, kontrasepsi dan pelacuran yang tidak dipaksa tanpa melihat norma dan hubungan sah atau tidaknya.

“Pasal 12 tentang unsur-unsur tindakan pidana pelecehan seksual kata hasrat seksual yang dimaksud RUU P-KS ini terbilang ambigu karena tidak adanya penjelasan makna dari hasrat seksual seperti apa yang dimaksud apakah ketertarikan pada hewan juga bagian dari hasrat seksual tersebut?”

Kemudian, lanjut KAMMI, jika hasrat seksual tersebut menyimpang  (LGBT) dan individu tersebut tetap merasa terhina ketika dinasehati RUU ini akan berlaku. Hal semacam ini tidak bisa dibenarkan karena akan menyuburkan perilaku menyimpang terhadap penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan Pancasila dan norma agama.

“Berdasarkan hasil analisis itu maka RUU P-KS bukanlah solusi atas setiap permasalahan seksual di Indonesia, RUU PKS hanya akan menambah daftar panjang kejahatan seksual. Solusi untuk kejahatan seksual tersebut adalah kembali kepada nilai-nilai moralitas ketimuran bangsa Indonesia dan meningkatkan peran keluarga dalam segala aspek kehidupan.”

KAMMI mengecam segala bentuk kejahatan seksual dan penyimpangan seksual yang terjadi di Indonesia

Aksi mimbar bebas dari KAMMI Pengurus Daerah Mataram tersebut dalam rangka mengimbau dan mengajak masyarakat NTB untuk menolak segala bentuk kekerasan seksual yang terjadi. Serta mengajak elemen masyarakat untuk menolak RUU P-KS karena dinilai bukanlah solusi atas setiap permasalahan seksual di Indonesia.

RUU P-KS hanya akan menambah daftar panjang kejahatan seksual  dan sebagai bentuk perlawan Mahasiswa dan masyarakat NTB terhadap kejahatan seksual yang terjadi di Indonesia.

(Robi/PARADE.ID)

Previous Post

Pesan Ketua Dewan Pertimbangan untuk Munas X MUI

Next Post

Alasan Pandemi, GEMPAR Tolak Pilkada Serentak

Next Post

Alasan Pandemi, GEMPAR Tolak Pilkada Serentak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aksi Unjuk Rasa Partai Buruh Tolak Harga Kenaikan BBM di DPR

Wamenaker Baru Diharapkan Dapat Memperkuat Kebijakan Ketenagakerjaan di Indonesia

2025-09-18
Presiden ASPIRASI: Gaji Dipotong Kantong Buruh Kosong

ASPIRASI Sambut Positif Kebijakan Bebas Pajak Pekerja Berupah di Bawah 10 Juta

2025-09-18
GARDA Menang: Bagi Hasil Ojol 10 Persen, Perpres Transportasi Online Segera Terbit

GARDA Menang: Bagi Hasil Ojol 10 Persen, Perpres Transportasi Online Segera Terbit

2025-09-17

Koalisi Sipil Desak Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri Independen

2025-09-15
Warga Dapil Kecewa dan Tolak Saraswati Mundur dari Kursi DPR: Beliau Kerja Nyata

Warga Dapil Kecewa dan Tolak Saraswati Mundur dari Kursi DPR: Beliau Kerja Nyata

2025-09-14
GARDA Akan Melakukan Aksi Besar-besaran pada 17 September di DPR

GARDA Akan Melakukan Aksi Besar-besaran pada 17 September di DPR

2025-09-14

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Rembuk Pemuda Jakarta Sebut Mundurnya Saraswati Alarm Hilangnya Suara Pemuda di Senayan

    Rembuk Pemuda Jakarta Sebut Mundurnya Saraswati Alarm Hilangnya Suara Pemuda di Senayan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GARDA Akan Melakukan Aksi Besar-besaran pada 17 September di DPR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Koalisi Sipil Desak Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri Independen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina Cilacap Digugat Pekerja yang Di-PHK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • GARDA Menang: Bagi Hasil Ojol 10 Persen, Perpres Transportasi Online Segera Terbit

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In