Cianjur (PARADE.ID)- Di tengah kekurangan atau minimnya pasokan vaksin di Cianjur, tidak membuat Pemerintah setempat melupakan salah satu program untuk pertanian serta perhatiannya kepada para guru.
Terkait program pertanian misalnya, Wakil Bupati Cianjur Tb Mulyana Syahrudin ikut menghadiri launching program tersebut, yang diberi nama program Kawasan Pertanian Super Prioritas (Karaos) dan Petani Manjur. Kedua program ini diklaim merupakan upaya pemerintah daerah memperkuat sektor pertanian yang masih menjadi andalan wilayah Cianjur.
“Pembangunan pertanian menjadi program prioritas Pemkab Cianjur ke depan, walaupun produksi hasil pertanian para petani relatif cukup bagus,” kata Tb Mulyana, Jumat (23/7/2021), Desa Ciherang, Kecamatan Pacet.
Karaos dan Petani Manjur ini ditekankan olehnya bahwa keduanya merupakan implementasi program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Cianjur. Program tersebut diharapkan bisa menjadi langkah awal percepatan pembangunan sektor pertanian sesuai dengan visi dan misi serta program unggulan Pemkab Cianjur, terutama menyoal pemasarannya yang menjadi fokus perhatian Pemkab Cianjur.
“Di Kabupaten Cianjur sendiri saat ini telah hadir BUMD Sugih Mukti. Kehadirannya diharapkan bisa memfasilitasi kebutuhan para petani terutama untuk pemasaran,” kata dia.
Ia pun berharap BUMD Sugih Mukti Cianjur bisa memaksimalkan perannya dalam membantu petani di Kabupaten Cianjur.
Pencairan Insentif Guru Tahun Ini
Pemkab Cianjur akan memulai pencairan insentif seribu guru diniyyah tahun ini. Pemberian insentif dilakukan secara bertahap kepada seribu guru diniyyah yang ada di 32 kecamatan.
Kemarin, Sabtu (24/7/2021), pemberian itu secara simbolik langsung disampaikan oleh Tb Mulyana kepada para guru bersama pengurus P3DTPQ di salah satu pesantren di wilayah Kecamatan Cipanas.
“Kami sebelumnya mengucap terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru diniyyah, madrasah atau ustaz yang selama ini selalu mendedikasikan waktunya untuk mengajar ilmu agama di kabupaten Cianjur ini,” ujar Wabup.
Ia mengatakan bahwa pemberian insentif ini merupakan bentuk apresiasi dan motivasi bagi para guru agama yang telah mengajarkan anak-anak mengenal Allah SWT.
“Hingga saat ini kami telah memberikan insentif itu di enam daerah di kabupaten Cianjur. Di antaranya beberapa wilayah Selatan dan kali ini di Utara, yakni kecamatan Pacet dan Cipanas,” kata Wabup.
Ketua Umum Penyelenggaraan Pemberdayaan Pendidikan Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Al-Quran (P3DTPQ) Kabupaten Cianjur, Ahmad Yusuf menambahkan, pemberian insentif tersebut tentunya tak lepat dari peran Pemkab bersama pihaknya di setiap kecamatan, desa, hingga ke masing-masing wilayah yang ada di kabupaten Cianjur.
Ia bersyukur, dengan adanya stimulus insentif ini, pihaknya berharap upaya perhatian pemerintah kepada para guru madrasah, diniyyah, atau ustaz bisa terus konsisten. Sehingga insentif Rp1 juta pertahun ini bisa berkah, bermanfaat, apalagi di masa pandemi seperti ini.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Cianjur yang saat ini telah memperhatikan para guru madrasah atau diniyyah. Mudah-mudahan hal ini bisa berlanjut sampai masa kepemimpinan Bupati dan Wabup nanti,” harapnya.
Kekurangan Stok Vaksin
Sebagaimana disebutkan di awal, bahwa Cianjur kini kekurangan stok vaksin Covid-19. Hal ini sebagaimana yang diakui oleh Jubir Satgas Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal.
Menurut dia, ketersediaannya saat ini hanya ada di Rumah Sakit. Sedangkan saat ini di 47 Puskesmas yang ada di Kabupaten Cianjur membutuhkan vaksin.
Sementara stok yang tersisa di Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur hanya ada 1.850 dosis. Dan dosis sebanyak itu untuk mencukupi vaksin dosis yang kedua.
“Pemkab Cianjur hingga saat ini menunggu kiriman vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pelaksanaan vaksin selanjutnya. Kita sudah mengajukan permintaan ke sana dan hingga sampai saat ini belum ada pengiriman lagi,” kata dia.
(Isa/PARADE.ID)