Jakarta (PARADE.ID)- Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohammad Natsir Dwi Budiman menanggapi SKB tiga menteri yang baru saja dikeluarkan terkait penggunaan seragam dan atribut bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah.
Menurut Dwi, SKB tiga menteri tersebut satu hal yang perlu disyukuri. Dengan demikian tidak boleh lagi ada pelarangan jilbab di seluruh sekolah yang diselenggarakan Pemda di seluruh daerah di Indonesia.
“Sebab dengan demikian pemerintah dengan jelas dan tegas sudah memberikan aturan agar tidak ada pelarangan pemakaian pakaian seragam beratribut keagamaan tertentu, termasuk tentu di dalamnya jilbab,” demikian katanya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/2/2021).
Namun di sisi lain, kata dia, SKB ini juga menjadi tantangan bagi para dai untuk memberikan pencerahan kepada orang tua siswa agar mendidik anaknya menggunakan jilbab sedini mungkin.
“Karena dalam SKB tersebut penggunaan seragam dengan atribut keagamaan diserahkan sepenuhnya kepada orangtua siswa.”
Sebagaimana yang diketahui, tiga Menteri mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB), yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Rabu, 3 Februari 2021.
SKB tiga menteri itu tentang penggunaan pakaian seragam dan atribut bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah yang diselenggarakan pemerintah daerah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Nadiem menyatakan bahwa terbitnya SKB ini karena ada tiga pertimbangan.
Pertama, kata dia, bahwa sekolah memiliki peran yang penting dalam menjaga eksistensi ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila, UUD RI 1945, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kedua, bahwa sekolah dalam fungsinya untuk membangun wawasan sikap dan karakter para peserta didik harus memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dan membina serta memperkuat kerukunan antar umat beragama.
Ketiga, bahwa pakaian seragam atribut bagi para murid dan guru adalah salah satu bentuk perwujudan moderasi beragama dan toleransi atas keragaman agama.
(Rgs/PARADE.ID)