Jakarta (PARADE.ID)-KPK melakukan eksekusi terhadap penyuap mantan Asisten Tindak Pidana Umum (Aspidum) Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Agus Winoto, Sendy Pericho ke Lapas Sukamiskin. Sendy sudah divonis 3 tahun dan denda Rp 100 juta subsider 3 bulan kurungan.
“Terpidana selanjutnya akan menjalani pidana badan di Lapas Klas I Sukamiskin Bandung selama 3 tahun dan 6 bulan dikurangi selama berada dalam tahanan,” ujar Plt Jubir KPK Ali Fikri kepada wartawan, Jumat (19/6/2020).
Eksekusi terhadap Sendy ke Lapas Sukamiskin Bandung dilakukan pada Kamis (18/6) oleh jaksa eksekusi Leo Sukoto. Eksekusi tersebut melaksanakan putusan Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat No. 173/Pid.Sus/2020 tanggal 12 Juni 2020.
“Terpidana Sendy Pericho terbukti melakukan tindak pidana korupsi yaitu memberikan uang Rp 350.000.000,00 kepada jaksa Kejati DKI Arih Wira Suranta dan Aspidum Kejati DKI Agus Winoto dan putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap,” ujar Ali.
Seperti diketahui, Sendy divonis 3 tahun dan denda Rp 100 juta subsider 3 bulan kurungan oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta pada Kamis (28/11/2019). Sendy terbukti bersalah menyuap Agus Winoto.
“Menyatakan terdakwa Sendy Pericho dan Alfin Suherman telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama,” kata hakim ketua Ni Made Sudani saat membacakan amar putusan dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat.
Perbuatan Sendy dilakukan bersama-sama dengan advokat Alfin Suherman. Sendy menunjuk Alfin Suherman sebagai pengacaranya dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana yang diduga dilakukan Hary Suwanda dan Raymond Rawung.
Perkara ini, Alfin Suherman juga divonis 2 tahun penjara, denda Rp 50 juta subsider 2 bulan kurungan. Sendy dan Alfin bersalah melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a UU Pemberantasan Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP.
(detik/PARADE.ID)