Mataram (PARADE.ID)- Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko bertemu sejumlah elemen masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam pertemuan itu, Moeldoko menyampaikan beberapa hal, di antaranya soal penanganan pandemi Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi.
Menurut dia, walau dalam masa pandemi, kegiatan kita tidak boleh berhenti. Sebab pemerintah, kata dia, sampai saat ini terus berjuang memaksimalkan agar Covid-19 selesai dan ekonomi kita tetap berjalanan sebagaimana mestinya.
“Sehingga Presiden melaksanakan program gas dan rem agar Covid-19 dan perekonomian kita meningkat. Bagaimana caranya masyarakat tetap makan dengan mengelontokan Bansos yang cukup besar kepada masyrakat,” ujarnya, Kamis (8/6/2021), di ball room Santika 3 Hotel Santika Mataram, NTB.
Moeldoko juga mengatakan bahwa, untuk mencapai itu maka dunia usaha harus tetap berjalan. Pemerintah pun, kata dia, telag menyuntikan insentif sebesar Rp2,4 juta setiap UMKM.
“Terpenting agar bagaimana Covid-19 ini bisa terkendali, dan jangan lupa terus menerapkan prokes. Pemerintah juga menganggarman uang untuk mengatasi Covid-19 ini yang cukup besar, yakni Rp695 triliun pada APBN tahun lalu,” terangnya.
Sebagai orang dekat dengan Presiden, ia berharap masyarakat NTB dapat bekerja sama untuk hal di atas. Bisa mengadukannta ke KSP, yang kemudian kata dia, akan diteruskan ke Kementerian terkait serta ke Presiden Jokowi.
Hal itu dijalankan oleh KSP agar kita dapat sama-sama mencari formula baru untuk mendengar setiap keluhan, saran, serta masukan dari banyak masyarakat.
“Salah satunya dengan mendekatkan pelayanan ini yakni untuk mendengarkan persoalan masyarakat secara langsung,” tambahnya.
Masyaraka diingatkan agar jangan sungkan untuk berkomunikasi dengan KSP. KSP, kata mantan Panglima ini selalu terbuka bagi (elemen) masyarakat.
Hadir dalam acara tersebut di antaranya, Panutan sulendra (Deputi III KSP), Febry Calvin (Deputi I KSP), Zuhri (Deputi IV), Albertus Ganjar Prasetyo (dewan paroki ST Maria Imaaculatta mataram), Tgh M. Guntur Alba ( Jamiyah Toriqot Naqsabandiyah NTB), dan Muhamad Fikri (NW).
Hadir pula Prof Pahrurrozi MA (NW), Irzani (NWDI), I komang Rena (Parisadha Hindu Darma Indonesia), Muhamad Sufyan Assauri (Paskas NTB), Prandy Artha yoga Louk (Gerakan Mahasiswa kristen Indonesia Cab Mataram), Imam Sofyan (Dod Projo NTB), M. Zainudin ( DPW Sahabat Desa Nusantara NTB), serta para ketua LSM, Ormas, awak media, OKP juga elemen masyarakat lainnya berjumlah sekitar 100 orang.
(Moh/PARADE.ID)