Senin, Agustus 18, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Membangun Peradaban Tidak Bisa Instan

redaksi by redaksi
2021-06-07
in Nasional, Pendidikan, Uncategorized
0

Foto: Ketua DDII Adian Husaini

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Suatu ketika di tahun 2016, seorang tokoh Islam senior di Jawa Timur, mengajak saya berbicara serius. Begini nasehatnya: “Jangan habiskan energi Anda untuk merespon segala sesuatu, sehingga anda tidak sempat membangun apa-apa.” 

Nasehat sang tokoh itu saya renungkan secara mendalam. Itu nasehat seorang yang telah kenyang makan asam garam perjuangan. Umur beliau saat ini 75 tahun. Banyak karya dakwah yang beliau hasilkan. Bahkan, beberapa diantaranya menjadi model.

Related posts

Kebijakan Pemerintah Dibuat tanpa Landasan Ilmiah, Beda dengan Pendiri Bangsa

2025-08-16
Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

2025-08-16

Peringatan sang tokoh itu mengingatkan saya pada banyak peristiwa sejarah. Rasulullah saw berhasil membangun peradaban hebat di Madinah setelah berjuang puluhan tahun, sejak usia belia. Rasulullah saw sangat aktif dalam urusan kemasyarakatan, sehingga pada usia 25 tahun, beliau dianugerahi gelar “al-Amin” (orang yang terpercaya). Itu prestasi peradaban yang luar biasa. Beliau adalah guru terbaik dan pemimpin terbaik.

Maulana Malik Ibrahim datang ke Pulau Jawa sekitar tahun 1399 M.  Dengan aktivitas dakwah yang hebat bersama para Wali lainnya, sekitar 80 tahun kemudian, berdirilah sebuah Kerajaan Pertama di Kota Demak. Perjalanan Raden Patah menjadi Raja muslim pertama di Tanah Jawa melalui perjuangan yang panjang, sejak menjadi santri Sunan Ampel di Surabaya.

Dalam buku “Tinjauan Historis Konflik Yahudi Kristen Islam” (Jakarta: GIP, 2006), saya meneliti pergerakan Freemason di Turki Utsmani dan kemunculan Gerakan Turki Muda. Generasi baru Turki yang berpikir sekuler disiapkan dalam waktu puluhan tahun. Gerakan ini sabar menunggu keruntuhan Turki Utsmani dari dalam. Ketika Sultan Abdul Hamid menolak keras permintaan kaum Yahudi untuk membangun negara Yahudi di Palestina, maka disiapkanlah generasi baru Turki yang berbeda pikirannya dengan generasi Sultan Abdul Hamid.

Tahun 1897, pendiri Zionis modern Theodore Herzl mencatat dalam catatan hariannya bahwa negara Yahudi akan berdiri dalam waktu 50 tahun. Dan negara Israel kemudian muncul 14 Mei 1948. Herzl bekerja keras melakukan berbagai aktivitas untuk mewujudkan cita-citanya, meskipun mayoritas kaum Yahudi di Eropa ketika itu menolak gagasannya.

Karena itulah, nasehat sang tokoh senior dari Jawa Timur itu patut direnungkan untuk memecahkan problematika umat Islam Indonesia. Saat ini, begitu banyak masalah umat dan bangsa yang harus dicermati dan disikapi. Ada masalah politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya,  dan sebagainya.

Ibarat mengobati penyakit, perlu dilakukan diagnosa yang tepat agar didapat solusi yang tepat pula. Masalah-masalah yang sifatnya simptomatis, harus diobati segera. Tetapi, peru dilakukan terapi secara kausalis. Akar masalahnya harus ditemukan dan diberikan terapi yang mendasar.

Seorang guru besar, pakar peradaban Islam,  menyampaikan rumus menarik: “Jika anda kalah dalam satu sektor, jangan kalah di semua sektor. Jika anda kalah sekarang, janganlah anda kalah di masa datang!”

Di sinilah pentingnya kita merenungkan firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjihad di jalan-Nya dalam kondisi shaf yang rapi, laksana satu bangunan yang kokoh.” (QS ash-Shaf: 4).

Masalah umat Islam Indonesia itu begitu besar dan kompleks. Diperlukan ukhuwah dan kerjasama perjuangan umat dalam mengatasi masalah dan mewujudkan tujuan perjuangan mewujudkan misi kenabian. Yakni menegakkan kalimah tauhid  dan menyempurnakan akhlak mulia. Perlu dihindarkan prasangka-prasangka buruk terhadap sesama muslim, jika ada perbedaan dalam menyikapi suatu masalah umat dan bangsa. Diperlukan tabayyun dan silaturrahim agar tidak terjadi kesalahpahaman.

*Dr. Adian Husaini Pendiri At-Taqwa College Depok (ATCO)

Previous Post

Prof Romli: Omnibus Law Cegah Korupsi di Birokrasi

Next Post

Zoom Tambah Autentikasi Eksternal

Next Post
Zoom Tambah Autentikasi Eksternal

Zoom Tambah Autentikasi Eksternal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kebijakan Pemerintah Dibuat tanpa Landasan Ilmiah, Beda dengan Pendiri Bangsa

2025-08-16
Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

2025-08-16
Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

2025-08-15

Wakil Ketua DPR dan Wamenaker di RAKORNAS KSBSI: DBKN Setingkat Menteri, Sudah Ditandatangani

2025-08-15
KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

2025-08-15
Suara 960 Ribu Pemilih Partai Buruh Terancam Sia-sia di Pemilu 2029

Suara 960 Ribu Pemilih Partai Buruh Terancam Sia-sia di Pemilu 2029

2025-08-15

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Partai Buruh Siapkan Aksi Serentak Tuntut Kenaikan Upah 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Pungutan Berkedok Sumbangan di SMAN 1 Bandar Perdagangan (SMANSA)?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alahan Panjang, Nagari Paling Indah di Sumbar hingga Disebut Mirip Eropa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In