Jakarta (parade.id)- Mengapa Prabowo Subianto kalah terus saat Pilpres, dijawab langsung oleh Ketum Gerindra itu.
Menurut dia, hal itu karena banyak yang mengatakan dirinya kurang menjadi politisi. Kemungkinan tidak total menjadi politisi.
“Makanya saya kalah terus. Tapi kali ini, kali ini, insyaallah (disambut riuh penonton)…, karena saya sudah belajar politik. Saya belajar dari Pak Jokowi, yang mengalahkan saya. Berarti itu guru yang hebat ya, kan? Ya udah, nanti kita lihat saja,” katanya, di acara Mata Najwa, baru-baru ini.
Sebagaiamana yang diketahui, kali ini Prabowo kembali diberi amanah oleh Gerindra untuk maju di Pilpres 2024. Ini sekian kalinya Prabowo bertarung di Pilpres.
Majunya Prabowo pada pertarungan Pilpres dimulai pada tahun 2004. Saat itu ia maju lewat Partai Golkar. Dari kegagalannya itu, ia kemudian mendirikan Partai Gerindra. Maju kembali di Pilpres, tahun 2009.
Ia dipasangkan dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Prabowo Cawapres-nya. Namun pada akhirnya kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Budiono.
Tahun 2014, Prabowo kembali bertarung di Pilpres. Mendampinginya sebagai cawapres saat itu Hatta Rajasa. Namun kembali menelan kekalahan oleh Jokowi-JK.
Di tahun 2019, Prabowo kembali maju. Saat itu ia berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno. Lagi-lagi ia kalah. Jokowi-Ma’ruf menjadi presiden dan wakil presiden 2019-2024.
(Rob/parade.id)