Kamis, Agustus 21, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Peran Ulama, Intelektual, dan Akademisi Bisa Menstabilkan Negeri

redaksi by redaksi
2021-09-02
in Nasional, Pendidikan
0

Foto: dok. bbc.com/ilustrasi

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa peran ulama, intelektual, dan akademisi bisa menstabilkan kondisi negeri. Semuanya bisa secara kolektif memberi bimbingan intelektuil pada perjalanan bangsa ini untuk berpikir jauh ke depan, terutama kepada para partai politik.

“Jangan larut pada kepentingan jangka pendek. Biasanya peran-peran politik jangka pendek ini kan oleh partai. Partai-partai ini sekarang paling menentukan sebenarnya,” ujarnya, dalam perbincangan dengan Ketua MUI KH Cholil Nafis, di kanal YouTube TVMUI, belum lama ini.

Related posts

Ribuan Massa Geruduk Kantor Bupati Bone Tolak Kenaikan Pajak Ricuh

2025-08-20
Peneliti: Penulisan Ulang Sejarah Hapus Suara Korban dan Memori Kolektif Bangsa

Peneliti: Penulisan Ulang Sejarah Hapus Suara Korban dan Memori Kolektif Bangsa

2025-08-19

Dengan peran ketiganya, Prof Jimly juga mengatakan bahwa hal itu jika dilakukan tidak hanya untuk 10 atau 20 tahun ke depan. Tetapi peran itu juga bisa membawa umat Islam ke arah cara pandang optimisme menuju masa depan.

Maka, katanya, ulama, cendikiawan itu harus tidak boleh jauh dari orang-orang partai, karena mereka perlu diberi masukan. Demi perspektif jangka panjang.

“Jadi semua data-data menunjukkan dunia Islam itu optimis. Cuma sementara sekarang ini kisruh. Kata Macron dunia Islam sedang krisis. Iya ada benarnya itu. Tapi dalam jangka panjang kita harus optimis. Tinggal bagaimana ilmu pengetahuan teknologi harus menjadi, dan juga iman takwa,” jelasnya.

Peran ketiganya pun menurut Prof Jimly bisa mengubah “tradisi” yang selama ini dilakukan oleh partai politik, seperti pragmatisme yang diperebutkan. Yaitu dengan cara memberi dengan semangatnya merangkul.

Kalau di ICMI itu, kata dia, selalu digambarkan “ideologi”. Gerakan intelektuil itu iman dan takwa, ilmu pengetahuan dan tenknologi.

“Jadi MUI, ICMI, dan semua ormas kalau bisa saling berangkulan. Mulailah dari MUI yang mempersatukan. Merangkul. Jangan sampai dipecah belah oleh kepentingan kelompok masing-masing,” jelasnya.

MUI bisa merangkulnya dan mengintegrasikan semuanya itu. Setidaknya, itulah niat kita mendirikan MUI di tahun 1975. Dimana Prof Jimly mengaku ikut sebagai tukang ketiknya atau panitia.

“Kelompok organisasi ini kan hanya alat dakwah, bukan tujuan. NU, Muhammadiyah, itu bukan tujuan. Pasti beda. Masak harus sama? Ada pembagian tugas,” kata dia.

(Sur/PARADE.ID)

Tags: #ICMI#Nasional#Pendidikan
Previous Post

Imbauan untuk Pejabat: Bertindaklah sebagai Guru untuk Rakyatnya

Next Post

Amandemen Bukan Sesuatu yang Haram, tapi Isu Tiga Periode Berbahaya

Next Post

Amandemen Bukan Sesuatu yang Haram, tapi Isu Tiga Periode Berbahaya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ribuan Massa Geruduk Kantor Bupati Bone Tolak Kenaikan Pajak Ricuh

2025-08-20
Peneliti: Penulisan Ulang Sejarah Hapus Suara Korban dan Memori Kolektif Bangsa

Peneliti: Penulisan Ulang Sejarah Hapus Suara Korban dan Memori Kolektif Bangsa

2025-08-19
Sejarawan: Penulisan Ulang Sejarah Nasional Mirip Era Soeharto, Legitimasi Orba

Sejarawan: Penulisan Ulang Sejarah Nasional Mirip Era Soeharto, Legitimasi Orba

2025-08-18

Kebijakan Pemerintah Dibuat tanpa Landasan Ilmiah, Beda dengan Pendiri Bangsa

2025-08-16
Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

2025-08-16
Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

2025-08-15

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 80 Tahun Indonesia Merdeka: AKSI Peringatkan Ancaman Kemerosotan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ASPIRASI: Pidato Nota Keuangan Presiden Tidak Boleh Sekadar Deretan Angka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Pungutan Berkedok Sumbangan di SMAN 1 Bandar Perdagangan (SMANSA)?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pakar dan Aktivis Tolak Penulisan Ulang Sejarah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In