Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Demokrat, Benny K Harman mempertanyakan kebenaran akan adanya info bahwa Badan Intelijen Negara (BIN) memiliki pasukan khusus. Dan pasukan khusus. Itu dipersenjatai.
“Jika ini berita benar, yang wajib tersinggung ialah TNI dan POLRI,” kata Benny, Jumat (11/9/2020).
Dari sisi yuridis, pun Benny mempertanyakannya.
“Apa dasar juridis, BIN punya pasukan inteligen bersenjata lengkap? Mau lawan siapa?Apa ada perintah dari Presiden? Rakyat Monitor!” demikian tertulis di akun Twitter-nya, ketika mengomentari berita di salah satu media dengan judul: “Bersenjata Lengkap, BIN Pamer Pasukan Intelijen Khusus Rajawali di Hadapan Para Jenderal”.
Berikut bagian dari isi media yang dikomentari oleh Benny:
Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar acara sekaligus memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh politik dan militer Indonesia, yakni menjadi warga kehormatan.
Acara ini yaitu “Inaugurasi Peningkatan Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dan Peresmian Patung Bung Karno, Inspirator Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)” pada hari Rabu 9 September 2020 di STIN Sentul Bogor.
Namun, ada penampilan yang mengejutkan pada acara Badan Intelijen Negara (BIN) itu. Di hadapan para jenderal TNI yang hadir, BIN memamerkan sekelompok pasukan bersenjata.
Kemunculan pasukan bersenjata itu diketahui dari sebuah unggahan rekaman video yang disiarkan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Bambang Soesatyo melalui akun instagram pribadinya.
Tidak diketahui dari mana asal pasukan itu, karena yang terlihat mereka hanya menggenakan seragam hitam-hitam lengkap dengan senjata laras panjang. Dalam video itu, terdengar announcer menyebutkan keterangan bahwa pasukan yang sedang tampil itu adalah profil dari Pasukan Intelijen Khusus Rajawali BIN.
Dalam unggahan itu, Bamsoet pun menyebutkan bahwa pasukan bersenjata itu adalah pasukan khusus intelijen BIN bernama Rajawali. “Pasukan Khusus Rajawali BIN memang beda. Selamat! Penampilan yang luar biasa. Jaga Indonesia. Jaga NKRI,” ujarnya.
Kemunculan pasukan ini cukup menarik, sebab sebenarnya BIN bukan lembaga yang tugasnya penegakan hukum, sehingga membutuhkan pasukan bersenjata untuk konfrontasi.
Dalam Undang-undang RI nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara, tidak ada disebutkan bahwa BIN memiliki pasukan bersenjata seperti yang muncul di acara tersebut.
Sebelumnya, Badan Intelijen Negara (BIN) baru saja memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh politik dan militer Indonesia, yakni menjadi warga kehormatan.
Dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) disebutkan ada beberapa jenderal yang menjadi warga kehormatan, seperti Komandan Korps Marinir TNI Angkatan Laut, Mayor Jenderal Suhartono lalu Komandan Pasukan Khas TNI AU dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI AD.
Tak hanya itu ketiga jenderal itu saja, BIN juga memberikan status warga kehormatan kepada Jenderal TNI (purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono….
(Robi/PARADE.ID)