Senin, Agustus 18, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional Ekonomi

Presiden KSBSI Menanggapi Polemik Upah 2023

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban menanggapi polemik kenaikan upah tahun 2023. Menurut dia, atas hal itu, pemerintah telah mengakomodir tuntutan buruh untuk tidak mengunakan Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2021 tentang pengupahan.

redaksi by redaksi
2022-11-24
in Ekonomi, Hukum, Nasional, Politik, Sosial dan Budaya
0
Presiden KSBSI Menanggapi Polemik Upah 2023

Foto: Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban saat hadir aksi pada hari Jumat (28/10/2022), di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (parade.id)- Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban menanggapi polemik kenaikan upah tahun 2023. Menurut dia, atas hal itu, pemerintah telah mengakomodir tuntutan buruh untuk tidak mengunakan Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2021 tentang pengupahan.

Namun demikian, Elly menganggap Permenaker No. 18 Tahun 2022 tentang penetapan upah minimum tahun 2023 tertanggal 16 November 2022 masih memiliki catatan. “Pertama, pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan RI telah menerbitkan Permenaker No.18 tahun 2022 tentang upah minimum 2023 dengan mengesampingkan PP No. 36 tahun 2021. Artinya ini juga harus dikawal penerapannya, karena bagi buruh, UU Cipta Kerja dan turunannya masih inkonstitusional bersyarat,” kata Elly dalam keterangan resminya, Kamis (24/11/2022).

Related posts

Sejarawan: Penulisan Ulang Sejarah Nasional Mirip Era Soeharto, Legitimasi Orba

Sejarawan: Penulisan Ulang Sejarah Nasional Mirip Era Soeharto, Legitimasi Orba

2025-08-18

Kebijakan Pemerintah Dibuat tanpa Landasan Ilmiah, Beda dengan Pendiri Bangsa

2025-08-16

“Yang kedua, amanah Permenaker No. 18 tahun 2022 memastikan upah minimum akan naik minimal sebesar inflasi tahun ini,” ia melanjutkan.

Walaupun kata dia batas paling tinggi adalah 10 persen, tapi dalam hal kenaikan upah minimum suatu daerah memperoleh kenaikan nominal di atas 10 persen sesuai Permenaker ini. Maka yang dipakai adalah batas maksimal 10 persen tersebut.

“Aturan itu tertuang pada pasal 7 ayat (3) yang menyebutkan jika pertumbuhan ekonomi bernilai negatif, (maka) penyesuaian nilai Upah Minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) hanya mempertimbangkan variabel inflasi.

Puas tidak puas, kata Elly, ini adalah jalan yang lebih baik, karena kekhawatiran kita semula adalah ketika pemerintah menggunakan PP 36 dan kemungkinan kenaikan upah menjadi sangat rendah. Akan tetapi, jangan juga karena batas kenaikan 10 persen, jadi diputuskan di bawahnya.

“Isi pasal 7 ayat (2) Dalam hal hasil penghitungan penyesuaian nilai Upah Minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melebihi 10 persen, Gubernur menetapkan Upah Minimum dengan penyesuaian paling tinggi 10 persen,” paparnya.

Elly juga menyoroti tentang Penentuan nilai α sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus mempertimbangkan produktivitas dan perluasan kesempatan kerja. Penyesuaian upah melalui perhitungan pertumbuhan ekonomi dikalikan alpa (a).

Seperti diketahui, a adalah wujud indeks tertentu yang menggambarkan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai tertentu dalam rentang tertentu yaitu 0,10 (nol koma satu nol) sampai dengan 0,30 (nol koma tiga nol). “Terkait perkalian a alfa harusnya Menteri membuat skema formula dengan kajian ekonomi, biar di tingkat kabupaten/kota tidak ada gejolak,” bebernya.

Menanggapi polemik penetapan upah minimum 2023, dengan adanya beda pendapat menyikapi kebijakan pemerintah antara pengusaha dan serikat buruh. Elly berharap, dalam menerapkan penyesuaian upah 2023, semua yang berkepentingan dapat mendorong sosial dialog dengan baik, bernegosiasi dengan baik-baik juga. “Berharap dalam penetapan dan penerapan upah minimum ini agar sekiranya dapat dinegoisasikan dengan baik, baik di tingkat Tripartit dan Bipartit. Dikomunikasikan baik-baik supaya jangan terjadi hal-hal yang tidak diinginka,” harapnya.

Elly menjelaskan misalnya saja, apa yang menjadi alasan tidak mau menuruti Permen: apakah benar keuangan perusahaan tidak sanggup membayar hingga 10 persen. Kalau memang keuangan terganggu, maka harus dijelaskan secara transparan.

“Kalau alasan tidak setuju dan akan memakai PP 36, kan juga harus jelas, karena bagi buruh pun PP 36 bahkan tidak layak untuk dipakai, wong Omnibus law cacat, kan? Bagi yang tidak sanggup, sebaiknya terbuka kepada perwakilan buruh. Kalau tidak dikomunikasikan, tentunya akan membuat potensi konflik yang dapat mengganggu hubungan industrial,” pungkasnya.

(Rob/parade.id)

Tags: #Buruh#KSBSI#Sosial#Upah
Previous Post

Jokowi Pastikan Evakuasi dan Distribusi Logistik Berjalan Baik di Cianjur

Next Post

Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Baru Malaysia

Next Post
Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Baru Malaysia

Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Baru Malaysia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sejarawan: Penulisan Ulang Sejarah Nasional Mirip Era Soeharto, Legitimasi Orba

Sejarawan: Penulisan Ulang Sejarah Nasional Mirip Era Soeharto, Legitimasi Orba

2025-08-18

Kebijakan Pemerintah Dibuat tanpa Landasan Ilmiah, Beda dengan Pendiri Bangsa

2025-08-16
Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

Eks Jaksa Agung Sebut Indonesia Alami Kemerosotan Nasional Sejak 1965

2025-08-16
Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

Pidato Lengkap Presiden Prabowo soal RAPBN 2026 dan Nota Keuangan

2025-08-15

Wakil Ketua DPR dan Wamenaker di RAKORNAS KSBSI: DBKN Setingkat Menteri, Sudah Ditandatangani

2025-08-15
KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

KSBSI Tegaskan Komitmen Menghadapi Krisis Iklim dan Transisi yang Adil

2025-08-15

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Pungutan Berkedok Sumbangan di SMAN 1 Bandar Perdagangan (SMANSA)?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alahan Panjang, Nagari Paling Indah di Sumbar hingga Disebut Mirip Eropa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 80 Tahun Indonesia Merdeka: AKSI Peringatkan Ancaman Kemerosotan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In