Kamis, November 20, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional Politik

Skema Nasionalisasi Aset Ancam Tanah Rakyat

redaksi by redaksi
2025-11-20
in Politik, Sosial dan Budaya
0
Skema Nasionalisasi Aset Ancam Tanah Rakyat

Foto: dok. Indoprogress

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (parade.id)- Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengkritik keras skema nasionalisasi aset yang tengah dipercepat pemerintah. Alih-alih menyelesaikan konflik agraria, skema ini justru mengancam tanah-tanah rakyat, perkampungan, dan wilayah adat dengan dijadikan Hak Pengelolaan (HPL) negara.

“Alih-alih mempercepat agenda reforma agraria, justru yang hendak dipercepat adalah konsolidasi tanah oleh negara untuk menjadi aset negara. Ini salah kaprah,” tegas Dewi Kartika, Sekjen KPA, Ahad (16/11/2025).

Related posts

Said Iqbal Sebut Luhut “Ngawur”

Aksi KSPI Tolak Kenaikan Upah 2026 Tanggal 22 Enggak Jadi

2025-11-20
Peningkatan Aktivitas Gunung Semeru Jadi Level Siaga, Masyarakat Diminta Waspada

Peningkatan Aktivitas Gunung Semeru Jadi Level Siaga, Masyarakat Diminta Waspada

2025-11-19

Nasionalisasi aset yang dimaksud mencakup tanah-tanah dari HGU terlantar, HGB terlantar, HGU kedaluwarsa, hingga tanah hasil penertiban Satgas PKH (Penertiban Kawasan Hutan).

Prosesnya dinilai sangat cepat, tidak sebanding dengan kecepatan pelaksanaan reforma agraria.

Dewi menjelaskan, banyak tanah yang dinasionalisasi sebenarnya sudah menjadi perkampungan, wilayah desa definitif, tanah pertanian produktif, lumbung pangan rakyat, bahkan kawasan perikanan rakyat. “Ini tidak layak dinasionalisasi dalam bentuk HPL oleh negara. Ini bagian dari penyimpangan Hak Menguasai dari Negara,” katanya.

Konstitusi dan Putusan Mahkamah Konstitusi menegaskan, Hak Menguasai dari Negara bukan berarti negara memiliki tanah. “Tidak boleh ada kewenangan yang sangat absolut, bahkan abuse of power dari negara untuk menghaki semua tanah ini menjadi tanah milik negara,” ujar Dewi.

KPA mendesak pemerintah melakukan identifikasi dan verifikasi di lapangan sebelum nasionalisasi. Tanah yang sudah menjadi perkampungan dan lahan produktif harus dikeluarkan dari skema nasionalisasi.

KPA juga mengkritik wacana Kementerian Agraria yang menawarkan solusi berupa “hak pakai di atas HPL” BUMN sebagai win-win solution. Ini justru menurunkan komitmen pemerintah yang seharusnya memberikan hak milik kepada masyarakat sesuai Perpres 62/2023.

“Ketimbang masuk dulu dalam skema nasionalisasi, diklaim jadi HPL negara, baru nanti redistribusi—itu jalan lambat. Ada jalan cepat bagi rakyat, kenapa yang ditempuh harus proses sangat lambat?” tanya Dewi.

BUMN lainnya justru memperlambat proses dan membuat jalan masyarakat mendapat keadilan agraria semakin panjang dan birokratis. Bahkan hak masyarakat didegradasi dari yang seharusnya hak milik penuh menjadi sekadar hak pakai atau hak pengelolaan.

Di lapangan, proses nasionalisasi ini menimbulkan keresahan. Patok-patok negara—baik dari Satgas PKH, Bank Tanah, maupun Agrinas—dipasang di wilayah yang tumpang tindih dengan tanah masyarakat.

Frandody dari KPA Jambi mencontohkan, plang-plang dipasang dengan “ngambang” tanpa jelas lokasinya. “Ini bentuk teror bagi kaum tani. Plang itu dipasang tidak tahu di mana tempatnya,” katanya.

Yang ironis, sementara kebun rakyat ditertibkan, perusahaan besar justru membuka Taman Nasional dengan pola kemitraan. “Yang seharusnya ditertibkan adalah korporasi dan tuan-tuan tanah, bukan kebun rakyat,” tegas Frandody.

KPA menegaskan, jika pemerintah Prabowo serius dengan reforma agraria, jalan cepatnya adalah mengidentifikasi tanah rakyat, mendaftarkannya dalam sistem pertanahan, dan menata ulang batas kawasan hutan—bukan mengkonsolidasi tanah menjadi aset negara yang justru memperparah konflik.

Tags: nasionalisasiTanah adat
Previous Post

Aksi KSPI Tolak Kenaikan Upah 2026 Tanggal 22 Enggak Jadi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skema Nasionalisasi Aset Ancam Tanah Rakyat

Skema Nasionalisasi Aset Ancam Tanah Rakyat

2025-11-20
Said Iqbal Sebut Luhut “Ngawur”

Aksi KSPI Tolak Kenaikan Upah 2026 Tanggal 22 Enggak Jadi

2025-11-20
Peningkatan Aktivitas Gunung Semeru Jadi Level Siaga, Masyarakat Diminta Waspada

Peningkatan Aktivitas Gunung Semeru Jadi Level Siaga, Masyarakat Diminta Waspada

2025-11-19
110 Anak Usia 10-18 Tahun Terekrut Jaringan Teroris

110 Anak Usia 10-18 Tahun Terekrut Jaringan Teroris

2025-11-19
Setahun Prabowo-Gibran: Reformasi Terkubur di Tengah Konflik Kepentingan dan Represi

Setahun Prabowo-Gibran: Reformasi Terkubur di Tengah Konflik Kepentingan dan Represi

2025-11-19
Kementerian Dituding Sumber Masalah Reforma Agaria

Kementerian Dituding Sumber Masalah Reforma Agaria

2025-11-19

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • PT BAT Instrumen Bank Internasional Diduga Beroperasi tanpa Lisensi, CBA Imbau Waspada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPA Desak Presiden Prabowo Bentuk Badan Pelaksana Reforma Agraria

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ancaman Militerisme dan Ujian Supremasi Sipil di Era Prabowo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kompolnas Partai Buruh Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polri dan Strategi “Community Policing” dalam Mengamankan Program MBG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In