Jakarta (parade.id)– 100 lebih tokoh lawan Pemilu curang, kemarin, Rabu (21/2/2024) menyatakan sikap. Ada 5 butir sikap yang disampaikan oleh tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang itu.
Berikut 5 butir itu, yang disampaikan per orang dan atau disampaikan dengan diikuti bersama:
- 100 tokoh menolak Pilpres curang TSM. Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa. Mencermati dengan seksama penyelenggaraan Pilpres 2024, sejak masa persiapan atau pencalonan presiden dan juga wakil presiden, proses pencoblosan, hingga perhitungan suara, baik quick count di televisi, maupun real count oleh KPU, kami sebagai warga Negara yang peduli Pilpres bersih, berdasarkan prinsip kejujuran dan keadilan menyatakan, satu: Pilpres 2024 mengalami kecurangan TSM.
Hal demikian ditandai antara lain:
- Adanya daftar pemilih tetap bermasalah melibatkan sekitar 54 juta pemilih, seperti yang diajukan oleh pihak tertentu ke KPU yang tidak diselesaikan dengan baik.
- Sejatinya berbagai bentuk intimidasi, tekanan, bahkan ancaman terhadap rakyat, pengarahan aparat untuk mendukung paslon 02
- Pemberian bantuan sosial menjelang hari pencoblosan, baik dalam bentuk uang tunai maupun beras kepada masyarakat bawah yang sesungguhnya harus bersifat inpersonal, dilakukan sendiri oleh Presiden Jokowi dan beberapa menteri untuk mengerahkan pemilih kepada paslon 02 adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan atau korupsi yang nyata
- Keberpihakan nyata presiden dan jajarannya guna mendukung partai dari atau paslon 02
- Pencoblosan dini untuk paslon 02 di beberapa tempat, di dalam maupun di luar negeri diberitakan luas media massa
- Penggelembungan perolehan suara untuk kemenangan paslon 02 sehingga perolehan suaranya melebihi jumlah pemilih di banyak TPS, akibat kesalahan pemindahan data yang diakui sendiri oleh KPU, terjadi di sekitar 3 ribu TPS, dan
- Berdasarkan keterangan para ahli, adanya indikasi rekayasa kecurangan melalui IT KPU yang server-nya berada di luar negeri dan dirancang, menguntungkan paslon 02
- Berdasarkan bukti, indikasi, dan dugaan kecurangan yang bersifat TSM tersebut, kami dengan penuh kesadaran dan keyakinan menolak hasil pemungutan dan perhitungan suara Pilpres yang sedang berlangsung dan kelanjutannya. Pelaksanaan Pilpres 2024, telah menyimpang dari ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, dan etika politik berdasarkan agama dan budaya bangsa, khususnya prinsip kejujuran dan keadilan
- Sehubungan dengan itu, kami mendesak:
- Dilakukannya audit forensic terhadap IT KPU
- Pengenaan sanksi hukum dan etik atas mereka yang melakukan pelanggaran
- Pengulangan perhitungan suara berdasarkan hasil pemungutan suara di TPS yang telah diverifikasi keabsahannya secara terbuka dan transparan di tingkat desa, kelurahan, atau kecamatan
- Penghentian hasil hitung cepat dan hasil itu riil oleh KPU sampai adanya penyelesaian masalah
- Mendukung usulan dari berbagai pihak agar DPR RI menggunakan hak angket penyelidikan terhadap penyelenggaraan pemilu pilpres 2024 agar proses pengusutan kecurangan bersifat komprehensif, baik hukum maupun politik. Dari hasil penggunaan hak angket tadi, kami mendukung setiap penegakan konsekuensi hukum atas para pelaku pelanggaran, termasuk jika berakibat pada pemakzulan presiden.
- Sebagai konsekuensi dari penolakan terhadap kecurangan Pilpres TSM, kami menolak secara kategoris, penyelesaian sengketa Pilpres 2024 melalui MK, yang kami yakini tidak bersifat adil, objektif, imparsial, dan tidak akan lepas dari pengaruh kekuasaan eksekutif.
Demikianlah sikap dan pandangan kami, sebagai bagian dari rakyat cinta kebenaran, kejujuran, dan keadilan. Semoga Allah Yang Maha Kuasa menyelamatkan bangsa dan Negara dari malapetaka, ketamakan berkuasa, dan melanggengkan kekuasaan dengan menggunakan segala cara.
Din Syamsuddin, salah satu tokoh yang hadir meyakini, bahwa yang disampaikan ratusan tokoh atas kondisi Pemilu 2024 ini disetujui ratusan juta rakyat Indonesia.
“Pada hari ini, yang hadir lebih dari 100. Bahkan tercantum dalam naskah sebanyak 135 orang. Kami yakin di luar sana ada ribuan hingga jutaan rakyat Indonesia setuju dengan kami,” kata mantan Ketum PP Muhammadiyah itu.
Berikut 100 tokoh yang membersamai dikeluarkannya sikap di atas:
- Jusuf Kalla (tentatif)
- M. Din Syamsuddin (Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah)
- Prof. Dr. Rochmat Wahab (Mantan Rektor UNY/Tokoh NU).
- Jenderal TNI (Purn) Fachrur Razi (Mantan Wakil Panglima ABRI).
- Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto (Mantan KSAD).
- Prof. Dr. Didin S Damanhuri (Guru Besar IPB).
- Drs. Anthony Budiawan (Managing Director of Political Economy and Policy Studies/PEPS).
- Chusnul Mariyah, PhD (Dosen FISIP UI)
- Dr. Sabriati Aziz (Muslimat Hidayatullah/BMIWI).
- Sayuti Asyathri (Mantan Anggota DPR-RI)
- Prof. Dr. Ryaas Rasyid (Mantan Menteri)
- Prof. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin (Guru Besar UI).
- Mirah Sumirat, SE (Aktifis Buruh).
- KH. DR. Muhyidin Junaidi (Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI)
- Ahmad Sukatmaja, SE, MM (Dosen Universitas Islam Assyafiiyah)
- Dr. MS. Ka’ban (Mantan Menteri Kehutanan)
- Gus Aam (Komite Khittah NU 1926).
- Drs. Hatta Taliwang, MA (Aktifis)
- KH. Dr. Ahmad Munif (Tokoh NU/MUI).
- Hb. Muhsin Ahmad Alattas (Sekjen Majelis Bangsa Indonesia/MBI).
- Mufidah Said Bawazir, SE, MM (Ketua Dewan Pengawas Wanita Al-Irsyad).
- Prof. Dr. Nurhayati Djamas, MA, MSi (DPP GUPPI).
- KH. Ahmad Juanda, MH (Pengasuh Ponpes Darussalam, Subang).
- Dr. Ir. Muhammad Said Didu, IPU (Founder Manusia Merdeka)
- Prof Amir Santoso (Gurubesar FISIP UI)
- DR Yuhelson (Direktur Pasca Sarjana Universitas Jayabaya, Direktur Yuhelson Law Office)
- Moh. Jumhur Hidayat (Ketua Umum DPP KSPI).
- dr. Tifauzia Tyassuma, MSc (Presiden AHLINA Institut, Pemikir Kesehatan)
- Ahmadie Thaha (Majelis Syura PUI)
- Sutoyo Abadi (Koord. Kajian Politik Merah Putih)
- Dono Raharjo (Aktifis Perubahan Solo).
- HM. Syukri Fadholi, SH (Ketua Presidium FUI DIY/KAMI DIY).
- Ir. Syafril Sjofyan, Bk. Teks, MM (Kood Presidium KAMI Jabar/Sekjen APPTNI).
- Dra. Marfuah Musthofa, MPd (Ketua Umum PP Wanita Islam).
- Dr. M. Emnis Anwar, Lc, MA (Mantan Waketum DPP Al-Ittihadiyah)
- Hendra Suhada, SH, MH (MPP Partai Pelita).
- Dr. Abdullah Hehamahua, SH, MM (Penasehat KPK 2005-2013)
- Menuk Wulandari Ayunintyas (Aktifis Perempuan ARM).
- Dra. Asdirwati Ali, M.MP (Persatuan Wanita Perti).
- Donny Handri Cahyono (Ketua Forum Tanah Air/Aktifis Jatim.
- HM Rizal Fadillah, SH (Advokat/Aktivis Muhammadiyah)
- Mayjen TNI (Purn) Soenarko (Mantan Danjen Kopassus).
- KH. Abdulloh Munif Ma’ruf (PP Anwarul Maliki, Pasuruan).
- KH. Abdul Malik Said Haq (PP An-Nahdhiyah, Sidoarjo).
- Habib Muhammad Taufiq Al Djufri (Dewan Pengasuh PP Anwarul-Maliki), Sidoarjo.
- Prof. DR. Hb. Zainal Abidin Bilfaqih (Dewan Masyayikh PP Darul Lughoh wad Dakwah, Bangil).
- KH. Satuhan Abdullah (PP Mutiara, Sidoarjo).
- KH. Ali Karror Shonhaji, (PP Darut Tauhid, Pamekasan).
- KH. Fadholi M Ruham, Sampang
- KHR. Zainuddin Husni (PP Tarbiyatul Qulub, Surabaya).
- KH. Makshum Turmudzi, (PP Darul Hikmah, Bondowoso)
- Prof. Lukman Hakim, PhD (Ketua LIPI 2010-2014, Guru Besar UI).
- Ir. Tito Roesbandi (Ketua Komite Peduli Indonesia, Wanhat APP TNI, Aktfis GEMA 77-78).
- Prof. Dr. Husnan Bey Fananie, MA (Mantan Dubes RI utk Azerbaijan, Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia).
- Juju Purwantoro, SH, MH (UI Watch).
- KH. Abdus Salam Shohib (Pengasuh PP Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang).
- Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA, al-Hafizh (Ketua Dewan Penasehat Ittihad Persaudaraan Imam Masjid Seluruh Indonesia).
- Ari Chandra Kurniawan, SE, MPd (Ketua Umum Partai Pelita).
- Prof. Dr. TB Massa Ja’far (Dosen Pasca Sarjana Universitas Nasional).
- Teuku Nasrullah, SH, MU (Advokat/Mantan Dosen UI)
- TB Taufik Bahauddin (IKB UI).
- Ning Eva Djazuli Munif (Pengasuh PP DNE, Plosi, Kediri.
- Ahmad Nur Hidayat, MPP (Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta).
- Remy Hastian S.Ag (Aktivis Pemuda/Ketua BEM UNJ 2020).
- Imaduddin Abdurrahman (Ketua BEM IPB 2003).
- Dr. Abraham Samad, SH, MH (Mantan Ketua KPK).
- Prof. Dr. Sri Edi Swasono (Guru Besar UI/Guru Besar Luar Biasa UIN Jakarta).
- Pdt. Victor Rembeth (Aktifis Kemanusiaan/Rohaniawan).
- DR. Drg. Paulus Yanuar, MS (Mantan Ketua Umum PP PMKRI).
- Emanuel Migo (Mantan Sekjen PP PMKRI/Aktifis 98).
- Prof. Dr. Hj. Hesti Armiwulan S, SH, MHum (Guru Besar HTN FH Universitas Surabaya)
- Radhar Tribaskoro (Peneliti dan Aktifis Demokrasi).
- Dra Srinovakandi Msi.(Pergerakan Insan Cita)
- Selphyana ( Aktifis Cilosari 17)
- Nunung Hasanah ( Perempuan Pembangun Negeri)
- Dra. Hj. Nurliati Ahmad MA ( Ketum PPN Muslimat Al Wasliyah)
- Rita Soebagio M.Psi (Ketua AILA Indonesia )
- Rita Juniarty M.Si ( Waket Umum Wanita PUI )
- Dra. Lies N Effendi M.H ( FORHATI)
- Hidayatullah, SH. MAg ( DRDR LAW Adv.)
- Budi Riyanto (Presidium KAPPAK ITB).
- Habib Mohamad Al Jufri, SE (Ketum Al Khairaat Jakarta)
- Laksma TNI (Purn) Sony Santoso (Pembina Relawan PIS).
- Ummi Atmowijoyo (Ketua Perempuan MU Perubahan).
- Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH, MM (Rektor Universitas Cordova, Taliwang, NTB).
- Prof. Dr. Muhammad Chirzin (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga).
- Prof. Dr. Siswanto Masruri (Ramadania Yogyakarta).
- Prof. Dr. Sofian Effendi (Mantan Rektor UGM).
- Prof. Dr. Syamsul Hadi (Guru Besar UGM).
- Asep P. Bahtiar,
MSi (UM Yogyakarta)
- Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si (Penasihat KAHMI DIY)
- Diana Leli Indratno, S.E., M.M. (ICMI Sleman)
- Dwi Kuswantoro, SE, M.EK. (Gerakan Yogya Obah).
- Drs. Wahyudi (Aktivis Sosial dan Jurnalis)
- Dr. Adzfar Amar (Ketua Forum Umat Islam Yogyakarta)
- Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono (Ketua Senat Akademik UMY)
- Prof. Dr. Jandra (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga)
- Dr. Majang Palupi, MBA (Associate Professor FEB Univeristas Islam Indonesia).
- Mayjen TNI (Purn) Deddy S Budiman (Ketua Umum APPTNI).
- Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes (Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen, Mantan Menteri & DPR-RI)
(Rob/parade.id)