Jakarta (PARADE.ID)- Mantan Wakil DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan bahwa birokrasi di negeri kita aneh. Mereka ada yang tidak sensitif dengan keinginan pemimpinnya mempercepat roda ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan.
“Mereka terus-menerus bermain-main. Lagi susah begini masih saja menghambat jalannya proses pemerintahan. Menggemaskan! #STPI2021,” kata Fahri, Jumat (18/6/2021).
Padahal, kata Fahri, sudah ada Menteri Koordinator, sudah ada Menteri teknis bahkan sudah ada UU Ciptaker yang super pro investasi, juga ada BKPM, presiden mengangkat Menteri Baru namanya Menteri Investasi dan diberi lagi senjata Kepres 11/2021 berupa Satuan Tugas Percepatan Investasi (STPI) yang kewenangannya cukup kuat.
“Dari media massa kita membaca peran strategis #STPI2021 ini. Presiden Jokowi membentuk Satuan Tugas Percepatan Investasi dalam rangka meningkatkan investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia. Langsung di bawahnya. Melapor setiap bulan minimal,” demikian tertulis di akun Twitter-nya.
Berdasarkan Kepres tersebut, disebutkan oleh Fahri, bahwa Prrsiden Jokowi juga menunjuk Wakil Jaksa Agung Setia Untung Arimuladi sebagai Wakil Ketua I dan Wakapolri Gatot Eddy Pramono sebagai Wakil Ketua II. Selanjutnya, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Purwono ditunjuk menjadi Sekretaris Satgas.
Dan menurutnya tampak kuat betul Kewenangan Ketua STPI ini. Bisa menerobos lembaga yang menghambat, bahkan bisa merekomendasikan kepada presiden pergantian pejabat sampi level pimpinan lembaga negara. Luar biasa, kata dia.
“Semoga pak Bahlil, putra timur, pengusaha nasional ini yg mantan aktifis bisa bekerja efektif. Terlalu banyak hambatan investasi di negeri ini, terutama permainan di sektor Tambang dan SDA. sukses pak Ketua Satgas. Mari bergerak cepat menerobos rintangan! merdeka! !”
Hal itu disampaikan oleh Fahri ketika dirinya baru saja selesai menghadiri pertemuan dengan Satuan Tugas Percepatan Investasi (STPI) yang dipimpin oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Melalui Kepres No. 11 Tahun 2021, kata dia, pemerintah ingin mempercepat realisasi investasi dan mempercepat de-bottlenecking. Fahri mengajak hal itu harus kita sambut baik.
(Rgs/PARADE.ID)