Rabu, Agustus 13, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Ketum KASBI, Nining Elitos Menyoal Poros Politik dalam Perspektif Gerakan

redaksi by redaksi
2021-08-20
in Nasional, Politik
0
Ketum KASBI, Nining Elitos Menyoal Poros Politik dalam Perspektif Gerakan

Foto: Ketum KASBI, Nining Elitos saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi yang diadakan oleh Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) by virtual, Jumat (20/8/2021)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Ketua Umum KASBI, Nining Elitos berbicara di acara diskusi Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) dengan tema ‘Poros Politik dalam Perspektif Gerakan’, melalui virtual Zoom, Jumat (20/8/2021). Dalam kesempatan itu, Nining mengawalinya dengan “nostalgia” Orde Baru (Orba).

Menurut dia, kala itu kita cukup lama hidup di era Orba untuk meruntuhkan otoriter saat itu, yang memang butuh kekuatan besar dengan kekuatan rakyat, yang kemudian kita sebut sebagai reformasi.

Related posts

Unjuk Rasa di Pati: Warga Desak Bupati Sudewo Mundur

Unjuk Rasa di Pati: Warga Desak Bupati Sudewo Mundur

2025-08-13
Penjelasan Said Iqbal terkait Audiensi dengan Perwakilan Kemendag di Aksi Kemarin

Partai Buruh Siapkan Aksi Serentak Tuntut Kenaikan Upah 2026

2025-08-11

Pasca rezim otoriter runtuh tentu menurut dia banyak harapan yang diharapkan berbagai macam kelompok. Di antaranya perubahan kesejahteraan, perubahan bagaimana pemerataan dan ruang demokrasi.

Namun ternyata, apa yang ia rasakan, sudah 20 tahun lebih dari Orba, ternyata harapan itu pupus. Sebab berkali-kali berganti rezim, berganti kekuasaan, rakyat hanya dijadikan objek untuk meraih kekuasaan saja tetapi, yang kemudian rakyat dilupakan, termasuk di dalamnya ada kaum buruh, petani, perempuan, masyarakat bahkan hingga pengangguran.

“Mulai dari 2014, 2019, kita berharap akan banyak terhadap perubahan Indonesia. Tapi ternyata memprihatinkan. Malah terjadi krisis ekonomi, kesehatan, kebijakan memprihatinkan untuk rakyat,” kata dia.

“Rakyat makin terpinggirkan. Suaranya makin tidak didengar. Kalau kita bersuara kita dikriminalisasi yang berujung penjara,” sambungnya.

Bahkan, kata dia, yang paling mengerikan hari ini adalah dimana situasi kita berhadapan pandemi, tapi di posisi lain mengabaikan kesehatan juga hak rakyat. Misalkan dimana di masa pandemi ini banyak buruh yang menjadi korban PHK, orang kehilangan pekerjaan, kehilangan usaha, tidak bisa berdagang karena PSBB, PPKM yang berjilid-jilid.

“Kalau kita ceritakan banyaklah, soal ketidakadilan, kesengsaraan yang semakin nyata di depan mata kita,” ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa tidak menampik saat ini tidak lagi bisa berharap, menitipkan nasih rakyat, nasib suatu bangsa kita ini kepada segelintir orang. Sebab sebagaimana kita tahu pasca reformasi termasuk saat ini yang sudah 2 periode sekali pun justru makin menjauhkan apa yang menjadi pesan konstitusi kita bagaimana melakukan kemakmuran, kesejahteraan, keselamatan untuk rakyat.

Termasuk, kata dia, juga partai-partai politik yang hari ini, dimana eksekutif dan legislatif menghasilkan UU Cipta Kerja tapi dianggap keberhasilan. Padahal itu keberhasilan segelintir orang saja.

“Kalau kita bicara segelintir pasti kepentingannya kapital dan oligarkinya, yang kemudian semakin menyelamatkan kepentingannya,” katanya.

Situasi hari ini menurut aktivis perempuan ini tentu dibutuhkan kekuatan politik rakyat dari berbagai macam sektor.

“Mungkin ada kawan-kawan yang menyebut partai poros baru, politik alternatif, atau politik kelas, tapi itu tidak bisa hanya dibicarakan melainkan juga harus dipersiapkan oleh rakyat,” kata dia.

Namun, lanjutnya, dalam mempersiapkan ini perlu berapa kesiapan kita dari banyaknya kabupaten/kota dari provinsi. Kemudian dari jumlah desa berapa bisa berkontribusi.

Memang kekuatan ini harus ril, katanya. SDA dan finansial, contohnya, juga kita harus persiapkan.

“Kalau saya begitu jika membicarakan kekuatan politik ke depan, karena kita tidak bisa berharap pada kekuasaan pada hari ini. Dimana kita bertahun-tahun kita mengalami tekanan yang makin masif,” katanya.

Pasalnya, kata dia, rakyat makin terhimpit. Penggusuran makin terjadi di mana-mana. Pembiaran terhadap hak-hak rakyat sekarang ini makin terjadi. Begitu juga suara rakyat yang makin terpinggirkan, terpenjara.

“Mengapa? Walau penguasa bilang tidak alergi kritik, tapi dalam realitanya, kita belum sampai di tempat pun sudah ada yang ditangkap karena akan buat kerusuhan, diangap mengganggu keamanan. Padahal kalau kita bicara rakyat sudah tak lagi aman karena perutnya tak terisi, itu justru jauh mengganggu keamanan,” tandasnya.

(Sur/PARADE.ID)

Tags: #Buruh#KASBI#Nasional#PRIMApolitik
Previous Post

Menyoal Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN)

Next Post

Pesepakbola Afghanistan Tewas Jatuh dari Pesawat AS di Kabul

Next Post
Pesepakbola Afghanistan Tewas Jatuh dari Pesawat AS di Kabul

Pesepakbola Afghanistan Tewas Jatuh dari Pesawat AS di Kabul

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unjuk Rasa di Pati: Warga Desak Bupati Sudewo Mundur

Unjuk Rasa di Pati: Warga Desak Bupati Sudewo Mundur

2025-08-13
Penjelasan Said Iqbal terkait Audiensi dengan Perwakilan Kemendag di Aksi Kemarin

Partai Buruh Siapkan Aksi Serentak Tuntut Kenaikan Upah 2026

2025-08-11
Spanduk Protes CFD Renon Tuduh Oknum Imigrasi Lindungi Mantan Tentara Israel

Spanduk Protes CFD Renon Tuduh Oknum Imigrasi Lindungi Mantan Tentara Israel

2025-08-11
Enam Pernyataan Sikap Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas Dibacakan Tokoh Lintas Agama

Indonesia Kecam Putusan Israel Ambil Alih Gaza

2025-08-09
Mantan Menlu Ragukan Kesimpulan Bunuh Diri Diplomat Muda Aryadharu

Mantan Menlu Ragukan Kesimpulan Bunuh Diri Diplomat Muda Aryadharu

2025-08-09
Bendera Bajak Laut One Piece: Simbol Protes atau Ancaman Persatuan Nasional?

Polemik Bendera One Piece dan Sakralitas Merah Putih di Bulan Kemerdekaan

2025-08-07

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Nama Ananda Tohpati Terseret Isu Dugaan Pengelolaan Dana Tambang di Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Karyawan Freeport Anggota PK FPE KSBSI Gugat UU P2SK ke MK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada Pungutan Berkedok Sumbangan di SMAN 1 Bandar Perdagangan (SMANSA)?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Partai Buruh Siapkan Aksi Serentak Tuntut Kenaikan Upah 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In