Jakarta (PARADE.ID)- Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) berencana melakukan aksi unjuk rasa di tiga tempat. Di antaranya di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Aksi rencananya akan dilangsungkan pada hari Kamis (13/1/2022), pukul 10.00-selesai. Adapun titik kumpul di depan Indorama.
Untuk aksi di Kemenkes, Presiden PPMI, Daeng Wahidin yang tergabung di dalam ARM menjelaskan bahwa nanti akan menyoalkan kebijakan vaksinasi serta menolak kewajiban vaksin terhadap anak 6-12. Dengan alasan karena banyak yang meninggal.
“Hanya memperkaya pejabat-pejabat kita. Semua terlalu berlebihan dan cenderung memeras rakyat. Ekonomi kita justru melemah. Emak-emak menjerit,” kata dia, kemarin, di akun channel YouTube LBH DPP PPMI.
Sedangkan di Kemenkum HAM, lanjutnya, ARM akan empertanyakan dwi kewarganegaraan, karena berpotensi melegalkan imigran gelap seperti China menjadi warga negara Indonesia.
“Kemudian menyoal kebijakan karantina. Dimana kebijakan ini TKA yang tampak mudah masuk. Sementara TKI kita tidak demikian adanya. Terkesan memeras. Ini permainan elite,” terangnya.
Adapun aksi di KPK, Presidium ARM Muslim Arbi menjelaskan bahwa di sana massa akan menyoalkan Panama Papers, dimana ada nama-nama pejabat Indonesia yang masuk di dalamnya. Termasuk juga dipersoalkannya dugaan kasus korupsi Ahok yang belum diusut tuntas.
“Kami minta kepada Ketua KPK Firli untuk mengusutny,” pintanya.
Di KPK nanti, ARM juga akan mempersoalkan anak Presiden, yakni Kaesang yang membeli saham sebesar Rp92 miliar. ARM minta KPK memanggil Kaesang.
“KPK mestinya panggil. Padahal kita sama di depan hukum. Itulah yang kita anut di negeri ini. Harusnya semua diperiksa,” pintanya lagi.
(Sur/PARADE.ID)