Jakarta (PARADE.ID)- Gubernur Jawa Barta (Jabar), Ridwan Kamil ikut mengomentari ucapan Edy Mulyadi yang menyinggung Kalimantan sebagai ‘tempat jin buang anak’. Kamil menyesalkan ucapan Edy tersebut.
“Jadi jika seorang Edy Mulyadi tidak setuju pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan dengan memilih diksi lisan yang akhirnya ditafsir menghinakan Kalimantan, tentulah sangat disesalkan. Jadi jika seorang Edy Mulyadi tidak setuju pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan dengan memilih diksi lisan yang akhirnya ditafsir menghinakan Kalimantan, tentulah sangat disesalkan,” demikian kata Kamil, kemarin.
“Dan negeri ini menjadi bising kembali karenanya. Belum selesai satu masalah kemarin, datang lagi pernyataan yang merusak kain tenun kebhinekaan. Dan tidak bisa dihindari akan jadi perkara hukum,” kata dia lagi.
Menurut Kamil yang sambil mengutip salah satu hadits Rasul, mengatakan Edy mestinya “bicaralah yang baik atau diam”. Nasihat Rasul ini, kata Kamil, sangat cocok untuk mereka yang sering tidak bisa menjaga lisan dan tidak mampu memilih kata baik dalam berargumentasi di ruang publik.
“2 kejadian ini jangan pernah ditiru, khususnya kepada generasi muda, generasi emas Indonesia,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.
Pemindahan Ibu Kota adalah wacana lama sejak zaman Bung Karno, karena Jakarta menurut Kamil memang tidak pernah didesain sebagai Ibu Kota. Dia memilih Kalimantan karena jauh dari potensi bencana, posisi di tengah nusantara dan menguatkan semangat pemerataan.
“Hal yang sama yang menjadi alasan mengapa Pak Presiden @jokowi memutuskan di Kalimantan.”
Ia pun meyakini bahwa Ibu Kota Negara di sana kelak pasti akan maju dan membanggakan.
(Sur/PARADE.ID)