Jakarta (PARADE.ID)- Ketum Pusaka Muda Nusantara (PMN) Penri Sitompul meminta agar wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden RI dihentikan, karena tidak sesuai dengan amanat reformasi.
“Karena DPR, KPU dan Pemerintah (Kementerian Dalam Negeri) sudah menetapkan Pemilu 2024 di tanggal 14 Februari 2024,” ujarnya, kepada media, baru-baru ini.
Adapun soal adanya indikasi istana yang menginginkan dua wacana di atas, Penri mengatakan justru istana tidak terlibat. Hal itu bisa ditemui dari pernyataan Menko Polhukam Prof. Mahfud MD.
“Bahwa Pak Presiden Jokowi pemimpin yang punya sikap setia di garis rakyat dan taat konstitusi. Mari kita jaga beliau hingga 2024,” pesannya.
Sebaliknya, ia justru mengkritisi beberapa menteri yang menyuarakan wacana di atas, yang harusnya menteri fokus bekerja di kabinet, bukan sibuk kerja untuk suksesi maupun hidden agenda jelang 2024.
Kepada (kelompok) mahasiswa, yang kebetulan ada belakangan ini turun ke jalan, ia mengajak agar berani mengawal dan mendukung partai politik yang komitmen dalam menolak agenda amandemen atas wacana penundaan Pemilu 2024 dan menolak perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Saya ingat jargon kampanye 2019, Jokowi adalah Kita. Kita menginginkan agar Pemilu 2024 tetap berjalan di tanggal 14 Februari 2024,” ucapnya.
Menurut dia, perlu disampaikan sikap kritis mahasiswa terhadap wacana beberapa elit politik yang menginginkan penundaan pemilu 2024. Agar agar menjaga Indonesia, menjaga Pancasila dan menjaga Jokowi hingga 2024.
“Perlu sikap setia dan tegak lurus membantu Bapak Jokowi hingga selesai di tahun 2024 nanti. Jangan pernah tergoda bujuk rayu elit politik dengan wacana tiga periode, karena wacana tersebut diduga merupakan keinginan terselubung beberapa elit- elit politik,” pungkasnya.
(Juf/PARADE.ID)