Jakarta (parade.id)- Akhirnya, Ukraina mengajukan diri sebagai Anggota NATO, Jumat (30/9/2022). Pengajuan ini disampaikan langsung oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Pengajukan yang dipercepat ini setelah Putin mencaplok wilayah Ukraina yang diduduki. Presiden Ukraina mengatakan negaranya sedang mengajukan aplikasi “dipercepat” untuk bergabung dengan aliansi militer NATO, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki.
“Minggu ini proksi Rusia di daerah mengadakan referendum yang dianggap tidak sah oleh komunitas internasional. Kami mengambil langkah tegas kami dengan menandatangani aplikasi Ukraina untuk aksesi dipercepat ke NATO,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Jumat.
Tidak segera jelas apa arti aplikasi “dipercepat”, karena aksesi ke NATO membutuhkan dukungan bulat dari anggota aliansi.
“De facto, kami telah membuktikan kompatibilitas dengan standar aliansi. Mereka nyata untuk Ukraina—nyata di medan perang dan dalam semua aspek interaksi kita,” kata Zelenskyy.
“Kami saling percaya, kami saling membantu, dan kami saling melindungi. Ini adalah aliansi,” sambungnya, seperti dikutip Aljazeera.
Selama perang tujuh bulan Rusia di negara tetangga, Ukraina telah beralih dari sistem senjata era Soviet dan menggunakan peraturan dan senjata standar NATO, meskipun prosesnya masih berlangsung.
Ukraina, negara-negara Barat dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengecam langkah Putin untuk mencaplok wilayah Ukraina, yang merupakan eskalasi besar dalam perang yang dimulai dengan invasi Rusia pada 24 Februari.
Pada upacara pada hari Jumat, Putin mengatakan Rusia memiliki “empat wilayah baru”, menyebut penduduk wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhia yang diduduki Ukraina sebagai “warga kita selamanya”.
“Ini adalah keinginan jutaan orang,” katanya dalam pidato di hadapan ratusan pejabat tinggi di St George’s Hall di Kremlin.
(Irm/parade.id)