Jakarta (PARADE.ID)- Twitter Inc, pengembang platform media sosial, Twitter, menyatakan ada 130 akun pengguna yang menjadi korban serangan siber pada Rabu (15 Juli 2020).
Peretas berhasil membajak akun Twitter di antaranya milik miliarder Jeff Bezos, Elon Musk, dan Bill Gates, mantan Presiden AS Barack Obama, kandidat Presiden AS Joe Biden, artis Kim Kardashian dan Kanye West. Termasuk pula akun perusahaan Uber Technologies Inc dan Apple Inc.
Peretas kemudian melakukan cuitan dengan menawarkan investasi cryptocurrency yang sebetulnya penipuan. Setelah kejadian itu, akun-akun tersebut dikunci selama beberap ajam sebelum diaktifkan kembali.
Divisi FBI di San Francisco yang memimpin penyelidikan kasus tersebut mengatakan, peretas mencoba melakukan penipuan cryptocurrency. Catatan blockchain yang tersedia untuk umum menunjukkan para scammer telah menerima cryptocurrency senilai lebih dari US$ 100.000, tulis Reuters, Jumat (17 Juli 2020).
“Kami masih dalam proses menilai langkah-langkah jangka panjang yang dapat kami ambil dan akan membagikan rincian lebih lanjut sesegera mungkin,” tutur Twitter dalam pernyataannya.
Twitter mengatakan, sejauh ini belum mendapatkan bukti bahwa peretas mendapatkan akses ke kata sandi milik korban.
Namun, perusahaan menilai serangan tersebut dilakukan oleh “kelompok pihak ketiga yang melancarkan serangan rekayasa sosial terkoordinasi terhadap karyawan untuk mendapatkan akses ke beckend dan menggunakan alat internal untuk mengirimkan cuitan atas nama pemilik,” ujar Twitter seperti dikutip dari ZDNet, diakses Jumat.
Pada Kamis, Twitter memblokir semua cuitan string (teks bahasa pemrograman) yang menampilkan format mirip alamat Bitcoin. Ini membuat para analis keamanan dan pengembang kode lebih sulit bekerja; lantaran Twitter memblokir beberapa alur kerja mereka yang menampilkan string yang tampak mirip.
(Cyberthreat/PARADE.ID)