Jakarta (PARADE.ID)- Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengingatkan TNI, agar mengerti bahwa tugas dia di tengah rakyat adalah memelihara perdamaian. Sebagaimana militer berperang bukan untuk membunuh lawan tapi untuk menjaga perdamaian.
“Kalau saya jadi menhan, ini adalah ‘lampu kuning’ ditabraknya rambu2 militer dalam demokrasi,” kata dia, baru-baru ini, di akun Twitter-nya.
Kita, menurut dia, jangan melupakan sejarah, bahwa kita telah mengoreksi ABRI dan mengeluarkan Polri dari-nya. Indonesia adalah negara hukum dan dikelola secara sipil.
“Kita dukung semboyan ‘TNI dan POLRI bersatu’. Tapi kita pasti harus menolak tugas TNI sama dengan POLRI. Militerisme masa lalu.”
“Saya gak paham sih, setelah 20 tahun lebih reformaai kita tiba2 muncul pejabat militer masuk dalam demarkasi pengelolaan negara sipil ini. Dugaan saya karena ‘TNI dan POLRI bersatu telah dimaknai sebagai bersatunya fungsi’. Tentu kita sayangkan dan cukup menyedihkan.”
(Robi/PARADE.ID)