Jumat, Juli 18, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional Ekonomi

Dubes RI Sebut Samoa Siap Jadi Pusat Dagang Indonesia di Pasifik

redaksi by redaksi
2020-07-13
in Ekonomi, Internasional
0
Dubes RI Sebut Samoa Siap Jadi Pusat Dagang Indonesia di Pasifik
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya, pada sesi temu bisnis virtual, Senin, menyampaikan Samoa siap menjadi pusat aktivitas dagang Indonesia untuk wilayah Pasifik.

“Ada kebutuhan besar dari mereka untuk produk consumer goods (barang konsumsi), dan mereka siap jadi hub (pusat) untuk consumer goodsnegara-negara di kepulauan. Mereka siap membantu Indonesia mendistribusikan consumer goods kita ke Pasifik,” kata Dubes Tantowi.

Related posts

Israel Serang Suriah Pelanggaran Kedaulatan dan Hukum Internasional

2025-07-17
RUPSLB GoTo 18 Juni 2025: Pembahasan Strategis, Pergantian Direksi, dan Rencana Buyback

RUPSLB GoTo 18 Juni 2025: Pembahasan Strategis, Pergantian Direksi, dan Rencana Buyback

2025-06-15

Menurut dia, selama ini banyak negara termasuk Indonesia menempatkan Fiji sebagai pusat untuk negara-negara kepulauan di Pasifik. Namun, Samoa dapat menjadi alternatif yang juga punya potensi untuk menjadi pusat distribusi barang.

Pasalnya, jarak dari Samoa ke negara-negara kepulauan lain juga tidak terlalu jauh, yaitu 2-4 jam menggunakan pesawat, kata Dubes Tantowi.

Dalam kesempatan itu, Tantowi menyampaikan Indonesia perlu menguatkan posisinya di negara-negara Pasifik, karena selama ini distribusi barang dan jasa di wilayah itu didominasi oleh China, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Ia menjelaskan kurangnya pengetahuan terhadap Pasifik jadi salah satu alasan banyak pelaku usaha Indonesia memilih tidak memperluas usahanya di negara-negara kawasan tersebut.

“Di luar Australia, banyak yang belum tahu situasi di Pasifik itu seperti apa sehingga kita overlook (luput memperhatikan). Indonesia itu tidak terpisahkan dengan Pasifik. Keberadaan kita dengan Pasifik kurang kita kapitalisasi,” terang dia.

Sejalan dengan itu, Duta Besar RI untuk Papua Nugini (PNG) dan Kepulauan Solomon Andriana Supandy mengatakan pemerintah dan pelaku usaha di Papua Nugini berharap Indonesia meningkatkan ekspor produknya.

“PNG berharap Indonesia dapat memasukkan barang-barang dengan harga lebih kompetitif daripada barang dari Eropa dan Selandia Baru. Keinginan itu jadi faktor yang turut mendukung peningkatan kerja sama Indonesia dan Papua Nugini,” kata Dubes Andriana. Ia menambahkan peluang meningkatkan kerja sama antara dua negara terbuka luas apalagi Indonesia dan Papua Nugini berbagi 800 kilometer perbatasan darat dan 167 kilometer perbatasan laut.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Fiji, Kiribati, Nauru, dan Tuvalu, Benyamin Scott Carnadi menyampaikan kawasan Pasifik cukup lama telah jadi arena perebutan pengaruh dari beberapa negara maju, misalnya Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, dan China.

Namun, beberapa negara di Pasifik, khususnya Fiji, mengaku lebih nyaman menjalin hubungan dagang dengan Indonesia, kata Dubes Benyamin.

“Negara-negara Pasifik ini, mereka lebih senang dengan Indonesia untuk bergaul, karena kita zona nyamannya mereka. Dengan kita, mereka tidak diguru-gurui. Dengan Indonesia, kita sama-sama punya sejarah pernah dijajah oleh negara lain dan kita mampu jadi negara berkembang yang berhasil,” terang dia.

Dalam kesempatan itu, ia turut menyebut total nilai dagang Indonesia dengan beberapa negara di Pasifik.

“Total nilai dagang Indonesia dengan Kiribati itu 1,9 juta dolar AS, dan 1,7 juta dolar AS-nya ekspor dari Indonesia. Nauru, total dagangnya 500.000 dolar AS dan 380.000 dolar AS-nya dari Indonesia. Tuvalu, masih sangat kecil, kurang dari 50.000 dolar AS dan nilai ekspor kita ke Tuvalu mencapai 39.000 dolar AS,” sebut Dubes Benyamin.

Ia menyampaikan rendahnya nilai dagang Indonesia dengan beberapa negara pasifik menunjukkan masih banyak sektor usaha yang belum tergarap.

(Antara/PARADE.ID)

Tags: #Ekonomi#Internasional#Pasifik
Previous Post

Ratusan Prajurit TNI AD Dikirim Lagi ke Papua Barat

Next Post

Jepang-AS Bahas Lonjakan Kasus Corona di Pangkalan Militer

Next Post
Jepang-AS Bahas Lonjakan Kasus Corona di Pangkalan Militer

Jepang-AS Bahas Lonjakan Kasus Corona di Pangkalan Militer

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Israel Serang Suriah Pelanggaran Kedaulatan dan Hukum Internasional

2025-07-17
LBH APIK Desak RKUHAP Ditunda Pengesahannya

LBH APIK Desak RKUHAP Ditunda Pengesahannya

2025-07-17
Pasar Pramuka Pojok Akan Menjadi Saksi Tumbangnya Kejahatan Jokowi

Pasar Pramuka Pojok Akan Menjadi Saksi Tumbangnya Kejahatan Jokowi

2025-07-16

Soenarko: Rakyat Harus Bersatu Melawan “Kekuatan Busuk” yang Lindungi Pemalsuan Ijazah

2025-07-15
Said Didu Serukan Gerakan Selamatkan Bangsa dari ‘Raja Bohong’

Said Didu Serukan Gerakan Selamatkan Bangsa dari ‘Raja Bohong’

2025-07-15

Roy Suryo Ungkap Temuan Lima Ijazah Asli UGM Angkatan 1985

2025-07-15

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    Disebut Sengsara karena Pulang ke Indonesia, Ini Kata Ricky Elson

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melawan Racun Radikalisme di Media Sosial: Strategi Kontranarasi BNPT di Era Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pakar Hukum Dukung Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Cek dan Pihak Ketiga yang Terkoneksi dengan Akun Twitter

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perusahaan Cresyn Indonesia akan Tutup, FSPASI Ingatkan Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In