Jakarta (PARADE.ID)- Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung, menanggapi survei yang menyebut dia sebagai salah satu figur yang cocok menjadi Menteri Hukum dan HAM.
Sang kecil-kecilan dengan responden 216 orng tersebut diadakan oleh IDNNextLeader dan Rekat Anak Bangsa.
“Bisa, saya mau (menjadi Menkumham),” kata Rocky menjawab pertanyaan dalam webinar ‘Reshuffle: Siapa Layak Diganti dan Menggantikan?’ hari ini, Sabtu, 4 Juli 2020.
Rocky mengatakan jika menjabat Menkumham dia akan membubarkan kabinet.
Dalam negosiasi dengan presiden menjelang pelantikan, Rocky Gerung akan meminta diberi kewenangan menerbitkan perpu untuk membubarkan kabinet atas nama HAM.
“Itu kalau mau extraordinary,” ucapnya.
Meski begitu, Rocky Gerung mengatakan ia tak pernah percaya kepada hasil survei. Menurut dia, bukan pendapat pakar atau publik yang akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
“Pada akhirnya yang menentukan adalah lima-enam orang yang ingin memastikan akumulasi kapital tidak berhenti kendati ada reshuffle,” turur Rocky.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menanggapi pernyataan Rocky Gerung tentang oligarki kekuasaan. Menurut dia, argumen Rocky tentang reshuffle yang berujung pada oligarki itu terlalu biasa.
“Sayangnya Bang Rocky jarang menyuarakan ini ke rezim sebelumnya (Presiden SBY) yang punya masalah sama,” ucap Yunarto.
(Tempo/PARADE.ID)