Jakarta (PARADE.ID)- Aliansi Cipayung Plus Kota Mataram memberi dukungan dan catatan kritis jelang perhelatan MotoGP Mandalika-Lombok 2022.
Penyampaian catatan kritis menjelang perhelatan MotoGP Mandalika-Lombok 2022 oleh para Ketua OKP Cipayung Plus Kota Mataram dimulai dari Ketua KAMMI Cab. Kota Mataram, Akbar Al-Imam, dengan mengajak semua elemen dan stakeholder yang ada untuk mensukseskan perhelatan.
Serta mengajak kita semua menjaga nama baik Provinsi NTB, karena perhelatan MotoGP merupakan event internasional sehingga seluruh elemen masyarakat harus tetap menjaga kondusifitas wilayah selama kegiatan ini.
“Kami dari pusat sampai daerah mendukung kegiatan ini,” sampainya, Kamis (17/3/2022), dalam konferensi pers Hi-Mars Cafe, Mataram, NTB.
Sementara, Ketua Hipmabudi, Bayu Handoyo mengaajak kita agar bersyukur dan bangga dengan terselenggaranya event MotoGP.
“Kita selaku masyarakat NTB harus mendukung penuh karena perhatian pemerintah sangat luar bisa kepada masyarakat NTB. Kita dari Hipmabudi mendukung perhelatan MotoGP 2022 di sirkuit Mandalika,” ujarnya, di acara yang sama.
Alasan dukungan itu, menurut dia untuk meningkatkan dampak perekonomian masyarakat NTB. Adapun dampak dari dibangunnya sirkuit Mandalika yaitu membawa dampak sosial budaya, hukum dll.
“Sebagai contoh dampak hukum masih adanya masyarakat pemilik lahan di areal sirkuit Mandalika belum diselesaikan,” paparnya.
Terkait mengenai Budaya Sasak agar dipertunjukkan dan agar tidak tergerus oleh budaya asing, ia mengimbau agar Pemerintah diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat sekitar. Jangan sampai hanya mendapatkan debu dan asap.
“Yaitu mampu dapat diberdayakan UMKM dan pemberdayaan hotel dan homestay untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” imbaunya.
Perwakilan GMKI Cab. Mataram Yohana Manurung yang turut menyoal sosialisasi dan peran dari masyarakat fakta di lapangan, ia menyebut masih kurang. Dan ia meminta agar ditingkatkan dengan memberdayakan seluruh elemen, baik pemerintah dan stakeholder untuk mendukung kegiatan perhelatan MotoGP di sirkuit Mandalika sehingga berjalan sukses.
Ketua PC KMHDI Cab. Mataram, I Gusti Ayu Ira Apriyanthi menyatakan hal sama, yakni ia berharap agar pelaksanaan MotoGP berjalan aman dan lancar, karena akan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat NTB, terutama pedagang kecil, UMKM. Dan kita berharap agar dampak tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat NTB Khususnya dan mendatangkan devisa bagi negara kita.
Ketua DPC GMNI Cab. Kota Mataram Haerul Azmi memberikan catatan, bahwa masih banyak sektor penyelenggaraaan pemerintahan yang perlu diberi masukan dan dibenahi dalam rangka pemantapan suksesi Pagelaran MotoGP ke depannya. Salah satunya menurut dia terkait pembebasan lahan dengan pendekatan yang humanis.
Namun ia yakin bahwa MotoGP untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perhelatan tersebuf. Hal itu Agar salah satu upaya untuk memprosikan budaya-budaya lokal termasuk makanan tradisional NTB supaya tidak hilang dan yang muncul malah makanan luar seperti spaghetti, Pizza, McD, dan lain-lain.
“Sehingga tugas pemerintah mendorong UMKM dengan bekerja sama dengan BUMD, warga lokal benar-benar diberdayakan,” sampainya.
PJ Ketua Umum HMI Dipo Kota Mataram Pahri Rahman berpandangan bahwa MotoGP menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan pariwisata di wilayah NTB. Berdasarkan data adanya sirkuit Mandalika dapat meningkatkan 51 persen lapangan pekerjaan.
Ia pun berharap acara MotoGP dapat menarik wisatawan karena telah mengantongi kontrak 10 tahun. Kegiatan tersebut harus memberikan peningkatan geliat ekonomi dari sektor wisata.
“Kalau kita perhatikan sejak September 2021 sirkuit dibuka telah meningkatkan animo masyarakat namun jika diamati faktanya masih banyak penginapan yang kosong di wilayah kota Mataram dan yang terisi malah dari Bali. Terbukti dengan banyaknya penerbangan dan adanya agen travel yang datang dari Jawa dan Bali,” terangnya.
Kondisi sebenarnya seperti kota Mataram, Lobar dan KLU belum merasakan dampak dari perhelatan MotoGP yaitu ekonomi masyarakat masih banyak yang terjepit. Diharapkan dampak dari event tersebut harus dapat dirasakan baik jangka pendek dan jangka panjang.
Diharapkan pula NTB harus mengambil peran sebagai pelaku dan pemain dari perhelatan MotoGP tersebut bukan hanya sebagai penonton dan memperoleh dampak negatif.
“Catatan kami yaitu terkait persoalan pembebasan lahan yang belum tuntas, adanya regulasi harga hotel tidak berpengaruh apa-apa, tidak adanya transparansi anggaran pengamanan perhelatan MotoGP dari Polda,” kritisinya.
Maka dari itu, menurut dia, perlu adanya dan dengan mendorong dibangunnya Polres Mandalika untuk menjamin keamanan di kawasan Mandalika. Dan mendorong penyerapan tenaga kerja secara maksimal—mendorong Pemda kesiapan sarana dan prasarana yang memadai yang didukung dengan IPTEK yang baik.
Ketua Umum PC IMM kota Mataram, Adi Ardiansyah mengatakan bahwa kehadiran MotoGP harus memiliki efek yang jelas dan jangan hanya dirasakan oleh para pejabat dan petinggi dari pemerintah provinsi (pemerintah pusat).
Namun, kata dia harus memiliki efek bagi masyarakat, karena NTB menjadi tulang punggung baru bagi negara kita bagi kemajuan ekonomi bangsa kita dan agar tidak memiliki kemajuan pada masyarakat di akar rumput.
“Kehadiran MotoGP menjadi ikon baru. Bukan hanya Bali tetapi sirkuit Mandalika. Diharapkan jangan hanya dirasakan oleh satu titik saja khusus loteng, melainkan kita harus pikirkan dampak ekonomi dan pariwisata di kabupaten lain dan malah yang mendapatkan dampak malah pulau Bali,” kata dia.
Dan menurut dia, hal inilah yang menjadi tantangan bagi pemerintah agar efek MotoGP dapat dirasakan oleh bukan hanya Pulau lombok tetapi pulau Sumbawa juga.
“Dan kehadiran MotoGP terkait penyelesaian sengketa lahan. Pemerintah harus dapat memediasi warga dengan pendekatan sosial sehingga tidak meninggalkan kesan buruk terhadap perhelatan MotoGP tersebut,” terangnya.
(Verry/PARADE.ID)