Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Demokrat, Andi Arief mempertanyakan para mahasiswa dan pengajar di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dirasakan olehnya belakangan ini menjadi pendiam. Padahal, kata Andi, negara dan negeri-nya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Banyak masalah.
“Koq malah menikmati,” cuitannya, Minggu (12/07/2020).
Andi tampaknya merasa heran dengan mahasiswa dan pengajar di UGM. Pasalnya, kata Andi, UGM dahulu dikenal sebagai kampus yang peduli kepada orang banyak, tapi kini tampak sebaliknya.
“Saya tak sedang kritik mahasiswa dan dosen di kampus2 lain, saya menggugat kampus saya dulu yg dikenal kerakyatan.”
Dikutip dari lama resmi UGM, ugm.ac.id, disebutkan bahwa Universitas Gadjah Mada lahir dari kancah perjuangan revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Didirikan pada periode awal kemerdekaan, UGM didaulat sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional.
Berdiri dengan nama “Universitas Negeri Gadjah Mada”, perguruan tinggi ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah tinggi yang telah lebih dulu didirikan, di antaranya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik, dan Akademi Ilmu Politik yang terletak di Yogyakarta, Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo, serta Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten, yang disahkan dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi menjadi Universiteit.
(Robi/PARADE.ID)