Jayapura (PARADE.ID)- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) mengatakan bahwa dalam memperingati Hari 1 Juli tetap akan diperingati dengan Ibadah.
“Tangal satu Juli ini hari nasional dimana bangsa Papua Barat di deklarasikan, sama dengan tangan satu Desember sehingga bahwa Papua wajib menghormati, maka kami himbau sebagai warga sipil merayakanya dengan ibadah di gereja dan rumah masing – masing, ” Kata Ketua Satu KNPB Warius Wetipo di Abepura, Selasa, (21/6).
Sementara itu, ia menegaskan jika ada pergerakan lain yang memanfaatkan satu juli dan menaikan bendera di dalam kota dan melakukan tindakan gerakan tambahan itu diluar dari tanggung jawab KNPB karena himbauan kami hanya ibadah.
“Jika ada gerakan sipil yang menaikan bintang fajar atau melakukan anarkis maka kami tegaskan itu bukan kami itu, jika ada kelompok manapun yang kibarkan bendera besok itu bukan kami, itu aparat atau KNPB gadungan yang menghancurkan perjuangan murni KNPB maka kami tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Kata dia, upacara ini, bukan baru kali ini dan hari satu juli merupakan hari lahirnya, pergerakan kemerdekaan Papua yang wajib di rayahkan bangsa Papua.
“Upacara satu juli bukan baru kali ini dan hari satu juli itu merupakan lahirnya pergerakan Papua merdeka,” katanya.
Ia menambahkan dalam momen ini KNPB dan TPNPB tetap berkomitmen untuk menuju pembahasan Papua Barat dari negara Indonesia.
Sedangkan informasi yang dirinya peroleh, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN -PB) akan mengelar upacara pengibaran bendera bintang fajar dimarkasnya masing – masing se Tanah Papua.
Ia mengatakan saat ini dalam memperingati Tanggal 1 Juli 1971 – 2020 sebagai hari mendeklarasikan Republik Papua Barat dan merancang konstitusinya, maka TPNPB akan tetap melakukan upacara dengan menaikan bendera bintang fajar.
(ceposonline/PARADE.ID)