Senin, Mei 19, 2025
  • Info Iklan
Parade.id
  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya
Parade.id
Home Nasional

Partai Buruh Akan Kembali Aksi Jika Tapera Tidak Dicabut: Merugikan dan Membebani

Iqbal mengancam akan menurunkan massa lebih banyak dan lebih luas (baca: seluruh Indonesia), jika pemerintah tetap ngotot menjalankan Tapera

redaksi by redaksi
2024-06-06
in Nasional, Politik, Sosial dan Budaya
0
Partai Buruh Akan Kembali Aksi Jika Tapera Tidak Dicabut: Merugikan dan Membebani

Foto: Presiden Partai Buruh Said Iqbal bersama pimpinan afiliasi ketika konferensi pers di tengah aksi tolak Tapera, di dekat patung kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024)

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (parade.id)- Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan bahwa Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) merugikan dan membenani pekerja dengan iuran.

“Dimana meski setelah mengiur selama 10 hingga 20 tahun, buruh tetap saja tidak memberikan kepastian bisa memiliki rumah,” kata saat konferensi pers di aksi pada Kamis (6/6/2024), di dekat patung kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.

Iqbal menyebut kehadiran Tapera seperti melepas tanggung jawab yang dimiliki pemerintah, yang mestinya menyiapkan rumah untuk rakyatnya.

Related posts

Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

2025-04-12
ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

2025-04-12

Hal itu kata dia karena Pemerintah hanya bertindak sebagai pengumpul iuran, tidak mengalokasikan dana dari APBN maupun APBD.

Iqbal mengancam akan menurunkan massa lebih banyak dan lebih luas (baca: seluruh Indonesia), jika pemerintah tetap ngotot menjalankan Tapera.

Bahkan Ketua Mahkamah Partai Buruh Riden Hatam Azis menyebut, buruh siap menghentikan produksi serentak selama seminggu untuk bisa membatalkan Tapera, dengan catatan Apindo yang menolak tetap konsisten bersuara (menolak) Tapera.

“Kalau Apindo enggak mau, Apindo omong kosong dan bohong,” ujar Riden dalam orasinya.

Buruh, kata Riden, juga akan siap aksi kembali tetapi akan aksi akan dilakukan di depan gerbang Istana Negara persis. Bukan di dekat patung kuda Arjuna Wiwaha.

“Maka kami minta Presiden Jokowi untuk mencabut Tapera. Kalau belum dicabut kita enggak akan pernah diam,” imbuh Riden.

Selain aksi menolak PP Tapera, isu lain yang diangkat dalam aksi tadi adalah Tolak Uang Kuliah Tunggal (UKT) Mahal, Tolak KRIS BPJS Kesehatan, Tolak Omnibuslaw UU Cipta Kerja, dan Hapus OutSourching Tolak Upah Murah (HOSTUM).

Soal UKT, menurut Iqbal, pendidikan mestinya menjadi jalan menuju kehidupan yang lebih baik.

“Tapi kini menjadi beban yang menghimpit akibat UKT yang mahal. Akibatnya, bagi anak-anak buruh, mimpi untuk meraih pendidikan tinggi menjadi semakin sulit dengan biaya yang terus melambung,” kata dia.

Adapun terkait KRIS), buruh berpendapat kebijakan ini justru menurunkan kualitas layanan kesehatan dan akan semakin memperburuk pelayanan di rumah sakit yang sudah penuh sesak.

“Buruh menuntut pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan ini dan memastikan pelayanan kesehatan yang adil dan layak bagi seluruh rakyat,” tuntutan buruh.

Penolakan terhadap Omnibuslaw UU Cipta Kerja juga disuarakan. Beleid yang diklaim akan mendorong investasi ini, bagi para buruh, adalah simbol ketidakadilan yang melegalkan eksploitasi.

“Fleksibilitas kerja melalui kontrak dan outsourcing yang semakin bebas, hanya memberikan kemudahan bagi pengusaha untuk memperlakukan buruh sebagai alat produksi semata, bukan sebagai manusia yang memiliki hak dan martabat,” katanya.

UU Cipta Kerja juga menyebabkan upah murah, pesangon rendah, mudahnya PHK, jam kerja yang fleksibel, hingga hilangnya beberapa saksi pidana.

Soal HOSTUM, disebut bahwa sistem outsourcing tidak memberikan kepastian kerja dan upah yang jauh dari layak, di mana telah menempatkan buruh dalam kondisi yang semakin sulit.

“Hidup mereka seperti terombang- ambing dalam ketidakpastian yang terus menghantui,” ungkap Iqbal.

Ribuan buruh yang melakukan aksi hari ini berasal dari Jabodetabek dan berbagai organisasi serikat perkerja seperti KSPI, KSPSI, KPBI, dan juga Serikat Petani Indonesia (SPI) serta organisasi lainnya.

Aksi dimulai pukul 10.00 dan selesai pada pukul 14.00.

(Rob/parade.id)

Tags: #PartaiBuruh#Taperapolitik
Previous Post

BMI: Seluruh THM Menyakiti Hati Masyarakat Makassar, Bukan Hanya WSC

Next Post

Ketum MPA Umumkan Pergeseran Konsentrasi Gerakan Organisasi, dari Politik ke Gerakan Sosial

Next Post
Ketum MPA Umumkan Pergeseran Konsentrasi Gerakan Organisasi, dari Politik ke Gerakan Sosial

Ketum MPA Umumkan Pergeseran Konsentrasi Gerakan Organisasi, dari Politik ke Gerakan Sosial

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

2025-04-12
ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

ODGJ Meresahkan Masyarakat Diamankan Polsek Terbanggi Besar

2025-04-12
Hati Nurani JPU yang Tuntut HRS Enam Tahun Penjara Dipertanyakan

Evakuasi Warga Gaza Memuluskan Pembersihan Etnis

2025-04-11

Rutan Makassar Dinilai Rawan Bisnis Kejahatan karena Minim CCTV

2025-04-11
Ketua KPIPA: Gaza Butuh Bantuan Militer Indonesia’s Hentikan Genosida

Ketua KPIPA: Gaza Butuh Bantuan Militer Indonesia’s Hentikan Genosida

2025-04-11
Ketua PP Bicara soal Kepemimpinan Muhammadiyah Masa Depan

MUI Mempertanyakan Sikap Presiden Prabowo yang Berencana Mengevakuasi Warga Gaza

2025-04-10

Twitter

Facebook

Instagram

@paradeid

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.

Berita Populer

  • Netty Aher Angkat Suara soal Meningkatnya Kasus Diabetes pada Anak

    Evaluasi Seluruh Sistem Pengawasan Internal di RSHS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indonesia Negara Muslim Terbesar di Dunia Harus Jadi Garda Terdepan Memerangi Islamofobia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Tempat yang Wajib Dikunjungi di Ciwidey Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Evakuasi Warga Gaza Memuluskan Pembersihan Etnis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wahdah Islamiyah Audiensi dengan Kementerian ATR/BPN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Tagar

#Anies #ASPEKIndonesia #Buruh #China #Cianjur #Covid19 #Covid_19 #Demokrat #Ekonomi #Hukum #Indonesia #Internasional #Jakarta #Jokowi #Keamanan #Kesehatan #Kolom #KPK #KSPI #Muhammadiyah #MUI #Nasional #Olahraga #Opini #Palestina #Pariwisata #PartaiBuruh #PDIP #Pendidikan #Pertahanan #Pilkada #PKS #Polri #Prabowo #Presiden #Rusia #RUUHIP #Siber #Sosbud #Sosial #Teknologi #TNI #Vaksin dpr politik

Arsip Berita

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kontak
Email: redaksi@parade.id

© 2020 parade.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum
  • Pertahanan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Opini
  • Profil
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Internasional
    • Pariwisata
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Sosial dan Budaya

© 2020 parade.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In